Jumat, 18 Januari 2019

 Jaka Sugi  |     17 Jan 2019, 18:00   |  

Hari Biasa Pekan I

Yesus Kristus, dokter jiwa dan tubuh kita, yang telah mengampuni dosa orang lumpuh dan telah memberi kembali kesehatan kepadanya Bdk. Mrk 2:1-12., menghendaki bahwa Gereja-Nya melanjutkan karya penyembuhan dan penyelamatan-Nya dalam kekuatan Roh Kudus. Karya ini juga dibutuhkan anggota-anggota Gereja sendiri Untuk itu ada dua Sakramen penyembuhan: Sakramen Pengakuan dan Sakramen Urapan Orang Sakit. (Katekismus Gereja Katolik, 1421)

Antifon Pembuka (Mzm 78:3.7c)

Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceriterakan kepada kami oleh para leluhur. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya.


Doa Pembuka

Allah Bapa Yang Maharahim, karena begitu besar cinta kasih-Mu kepada kami sehingga Engkau berkenan mengampuni dosa-dosa kami dan mengutus Putra-Mu untuk memulihkan hubungan kami kembali dengan-Mu. Semoga Gereja-Mu tetap setia untuk melanjutkan karya keselamatan Putra-Mu itu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (4:1-5.11)

 

"Baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam istirahat Allah."


Saudara-saudara, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Semoga karya Allah jangan dilupakan selama-lamanya
Ayat. (Mzm 78:3.4bc.6c-7; R:7c)
1. Karya Allah telah kami dengar dan kami ketahui, dan diceritakan kepada kami oleh para leluhur. Kami meneruskannya kepada angkatan yang kemudian: puji-pujian kepada Tuhan dan kekuatan-Nya, serta perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya.
2. Supaya anak cucu mereka menceritakannya pula kepada anak turunan mereka; supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang teguh perintah-perintah-Nya.
3. Jangan sampai seperti nenek moyangnya, mereka menjadi angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak lurus hati, dan jiwanya tidak setia kepada Allah.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. Seorang nabi agung telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (2:1-12)

"Di dunia ini Anak Manusia memiliki kuasa pengampunan dosa."


Selang beberapa hari sesudah Yesus datang ke Kapernaum, tersiarlah kabar, bahwa Ia ada di rumah. Maka datanglah orang-orang berkerumun sehingga tidak ada lagi tempat, bahkan di muka pintu pun tidak. Sementara Yesus memberitakan sabda kepada mereka, beberapa orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Tetapi mereka tidak dapat membawanya ke hadapan Yesus karena orang banyak itu. Maka mereka membuka atap yang di atas Yesus. Sesudah atap terbuka, mereka menurunkan tilam, tempat orang lumpuh itu terbaring. Melihat iman mereka, berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu, "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!" Tetapi di situ duduk juga beberapa ahli Taurat. Mereka berpikir dalam hati, "Mengapa orang ini berkata begitu? Ia menghujat Allah! Siapa yang dapat mengampuni dosa selain Allah sendiri?" Tetapi Yesus langsung tahu dalam hati-Nya bahwa mereka berpikir demikian; maka Ia berkata kepada mereka, "Mengapa kamu berpikir begitu dalam hatimu? Manakah lebih mudah, mengatakan kepada orang lumpuh itu 'Dosamu sudah diampuni' atau mengatakan 'Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah'? Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa." - lalu berkatalah Yesus kepada orang lumpuh itu -: "Kepadamu Kukatakan: Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu, dan pulanglah ke rumahmu!" Dan orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya, dan pergi ke luar di hadapan orang-orang itu. Mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya, "Yang seperti ini belum pernah kita lihat!"
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan

Bacaan hari ini memberi gambaran kehidupan orang beriman pada zaman Yesus. Mereka adalah orang-orang yang tidak ingin jauh dari Yesus. Di mana Yesus berada, mereka selalu berusaha untuk datang dan menikmati berkat dari-Nya. Ketika mendengar Yesus pulang dari Kapernaum, banyak orang berhimpun di dekat Yesus. Bahkan ketika tempat sudah penuh, mereka ada yang membuka atap agar biasa masuk dan ada pula yang rela berada di luar.

Apa yang mendorong mereka untuk datang kepada Yesus dan berada di dekat-Nya? Ada banyak motivasi, di antaranya ingin mendapatkan makanan, kesema buhan, kekuatan dan mukjijat lainnya. Pendek kata banyak orang datang kepada Yesus untuk pemenuhan kebutuhan konkret hidup mereka. Terhadap hal itu, Yesus pun menanggapi dan mengajak mereka untuk tidak hanya terfokus pada mukjizat yang di terima, tetapi pada pribadi yang memberikan berkat-Nya. Dengan demikian datang kepada Yesus tidak hanya mencari apa yang Yesus beri, tetapi meningkatkan relasi kita dengan-Nya. Relasi itulah yang mendatangkan keselamatan bagi kita. (FXS/RENUNGAN HARIAN MUTIARA IMAN 2019)

Doa Malam

Allah Bapa Raja Mahamulia, kami bersyukur atas sukacita yang Kau anugerahkan kepada kami dengan pengantaraan Yesus Putra-Mu terkasih. Kami mohon, dampingilah kami selalu dan bimbinglah kami memasuki kerajaan-Mu. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

Diposting oleh STATE IN FIDE jam: <a href="https://renunganpagi.blogspot.com/2019/01/jumat-18-januari-2019-hari-biasa-pekan-i.html">Kamis, Januari 17, 2019a>

<a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=4397758831170969638&target=email" target="_blank">Kirimkan Ini lewat Emaila><a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=4397758831170969638&target=blog" target="_blank">BlogThis!a><a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=4397758831170969638&target=twitter" target="_blank">Berbagi ke Twittera><a href="https://www.blogger.com/share-post.g?blogID=6919117457518774135&postID=4397758831170969638&target=facebook" target="_blank">Berbagi ke Facebooka>

<a href="https://renunganpagi.blogspot.com/2019/01/kamis-17-januari-2019-peringatan-wajib.html">Kamis, 17 Januari 2019 Peringatan Wajib St. Antonius, Abas a>

Selasa, 17 Januari 2019
Peringatan Wajib St. Antonius, Abas

Antonius banyak berdoa, sebab ia belajar, bahwa orang harus berdoa tanpa henti. (St. Atanasius)

Antifon Pembuka (Mzm 92 (91): 13-14)

Orang jujur bertumbuh bagaikan palma, berkembang bagaikan pohon jati. Mereka ditanam dekat bait Tuhan, bertunas di pelataran rumah Allah.

The just will flourish like the palm tree, and grow like a Lebanon cedar, planted in the house of the Lord, in the courts of the house of our God.


Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau telah memberi kepada Santo Antonius Abas anugerah untuk mengabdi Dikau di padang gurun dengan cara hidup yang mengagumkan. Semoga ia mendoakan kami agar kami dapat menyangkal diri dan senantiasa mengasihi Engkau melebihi segala sesuatu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (3:7-14)

"Hendaklah kalian saling menasihati setiap hari, selama masih dapat dikatakan 'hari ini'."


Saudara-saudara, dikatakan Roh Kudus, "Pada hari ini jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman, pada waktu pencobaan di padang gurun, di mana nenek moyangmu mencobai Aku dengan jalan menguji Aku, sekalipun mereka melihat perbuatan-perbuatan-Ku, empat puluh tahun lamanya. Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu, dan berkata: Selalu mereka sesat hati, dan tidak mengenal jalan-Ku, sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini"' supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang pada keyakinan iman kita yang semula sampai kepada akhirnya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan do = d, 4/4, PS 854
Ref. Hari ini dengarkanlah suara Tuhan, "Janganlah kalian bertegar hati."

atau Singkirkanlah penghalang Sabda-Mu, cairkanlah hatiku yang beku, dan bimbinglah kami di jalan-Mu.
Ayat. (Mzm 95:6-7.8-9.10-11; R:8)
1. Masuklah, mari kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita. Sebab Dialah Allah kita; kita ini umat gembalaan-Nya serta kawanan domba-Nya.
2. Pada hari ini, kalau kamu mendengar suara-Nya, janganlah bertegar hati seperti di Meriba, seperti waktu berada di Masa di padang gurun, ketika nenek moyangmu mencobai dan menguji Aku, padahal mereka melihat perbuatan-Ku.
3. Empat puluh tahun lamanya Aku muak terhadap angkatan itu; maka Aku berkata, "Mereka ini bangsa yang sesat hati! Mereka tidak mengenal jalan-Ku." Sebab itu Aku bersumpah dalam murka-Ku, "Mereka takkan masuk ke tempat istirahat-Ku."

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 9:35b)
Yesus mewartakan kerajaan Allah dan menyembuhkan semua orang sakit.

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus (1:40-45)

"Orang kusta lenyap penyakitnya dan menjadi tahir."


Sekali peristiwa, seorang sakit kusta datang kepada Yesus. Sambil berlutut di hadapan Yesus, ia mohon bantuan-Nya, katanya, "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku." Maka tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan, lalu Ia mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata kepadanya, "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. Segera Yesus menyuruh orang itu pergi dengan peringatan keras, kata-Nya, "Ingatlah, janganlah engkau memberitahukan hal ini kepada siapa pun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam, dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan yang diperintahkan oleh Musa, sebagai bukti bagi mereka." Tetapi orang itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya ke mana-mana sehingga Yesus tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Yesus tinggal di luar kota di tempat-tempat yang sepi; namun orang terus juga datang kepada-Nya dari segala penjuru.
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Atau: Lihat Mat (19:16-26)

Renungan

Seorang berpenyakit kusta datang kepada Yesus untuk memohon kesembuhan. Tidak seperti pada umumnya, orang ini datang dengan penuh penyerahan. Ia tidak memaksa atau mendesak Yesus untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun ia memohon dengan pengandaian kalau Tuhan mau. Di balik ungkapan...kalau Engkau mau..., ada iman yang dalam. Ada penyerahan yang total kepada Tuhan. Sikap inilah yang jarang dimiliki oleh kebanyakan orang.

Orang kusta yang dikisahkan dalam Injil hari ini mengajarkan kepada kita akan pentingnya berserah dan pasrah kepada Allah. Dalam kehidupan kita, di saat kita mengalami kesulitan, tekanan, penyakit, kegagalan, sering kita memaksa Tuhan untuk menyelesaikan permasalahan kita. Kita tak jarang memaksa Tuhan untuk menyembuhkan penyakit kita. Dengan aneka macam doa, novena, misa, kita sepertinya memaksa Tuhan agar kehendak kita terjadi. Dan di saat apa yang kita inginkan itu tidak terlaksana, kita menyalahkan Tuhan atau bahkan kemudian lari meninggalkan Tuhan. Orang kusta dalam Injil hari ini, mengajak kita untuk berani beriman: percaya dan sepenuhnya berserah kepada Allah.

Antifon Komuni (Bdk. Mat 19:21)

Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku, demikianlah firman Tuhan.

If you would be perfect, go, sell what you have, give to the poor, and follow me, says the Lord.

Doa Malam


Ya Allah, Engkau telah membantu Santo Antonius mengalahkan kuasa kegelapan dengan gemilang. Bantulah kami juga agar setelah dipuaskan dengan sakramen-sakramen-Mu, kami dapat mengatasi segala tipu muslihat musuh. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

Lihat Juga:

Renungan Harian Lainnya...

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi