DPR

  5 Jul 2015, 07:56

Betapa lelahnya kita akhir-akhir ini melihat tingkah polah mereka yang katanya yang terhormat wakil rakyat. Hampir satu tahun menduduki kursi di Senayan, tak ada satu pun produk yang mereka ciptakan cerminan dari aspirasi rakyat yang memilihnya. Benar juga kata orang hak rakyat yang hanya tak kurang satu menit di bilik suara, hasilnya bisa menderita selama lima tahun. Mengutip pendapat pengamat politik J. Kristiadi bahwa DPR sekarang ini hanya memikirkan dirinya sendiri dan kelompoknya. Dan paling menyolok adalah ketakutan mereka dengan eksistensi perannya KPK.

Demokrasi itu katanya sebuah romantika sebagai manajemen politik yang memuliakan kekuasaan karena mempersyaratkan hadirnya nilai-nilai yang menghargai martabat manusia. Namun dalam prakteknya tidak terwujud karena daulat rakyat diwujudkan dengan sistem perwakilan dan tidak ada jaminan para wakil rakyat benar-benar mewakili kepentingan rakyat. Mau contoh? Sejak DPR baru dilantik sampai sekarang apa saja produk yang dihasilkan? Merupakan daftar panjang kalau kita sebut "daftar dosanya" sejak produk cacat etika UU MD3 sampai ngotot akan merevisi UU KPK sampai dana aspirasi Dapil daerah pemilihan. Semua dipaksakan seolah mereka itu "dewa-dewa yang suci" berlindung di wewenang sebagai lembaga legislasi.

Politik yang seharusnya dipakai sebagai etik mengabdi kepada rakyat bangsa dan Negara. Etika memang lebih halus dari pada hukum.Orang melanggar hukum pasti melanggar etika tetapi melanggar etika belum tentu melanggar hukum, nah inilah yang dijadikan "kekebalan" para wakil rakyat yang katanya semua tindakannya itu demi hukum. Guna mengatasinya agar DPR jangan seperti itu, sungguh sulit dan kata para pakar politik lebih gampang mengatasinya jika berhadapan dengan pemerintahan tirani.

Jangan heran hari-hari ke depan ini kita akan bertambah lelah lagi jika melihat penampilan mereka. Karena "DNA" mereka memang sudah waton suloyo.

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi