Siluman

  14 Mar 2015, 20:26

Meski kadang-kadang eneg melihat tayangan Indonesia Lawyers Club ILC terlebih pada adegan kontoversial Kebenaran dimanipulasi sebagai pembenaran. Namun dalam trending topic Ahok vs DPRD ada kata pembawa acara Karni Ilyas ketika menutup acara," mari kita ramai-ramai pergi ke neraka. Pumpung neraka lagi sepi, karena iblis-iblisnya sedang ada di sini." Menjadikan renungan akansituasi sekarang ini dimana lagi musim kekacauan dari musim begal jalanan, sampai dengan begal anggaran yang tentu akibat gentayangannya iblis-iblis tadi. Kalau musim buah-buahan itu ciptaan alam manusia tak kuasa mencegahnya. Nah, kalau begal bersamurai atau clurit polisi bisa mengatasi, tetapi kalau begal pakai dasi dan rekening gendut, ya kita percaya kepada KPK. Lebih-lebih lagi jika begal itu berubah menjadi siluman.

Jika kita lacak sumber kekacauan itu sejatinya berhubungan dengan orang-orang yang miskin kebajikan publik dan kesadaran bernegara. Begal jalanan ini sebagai kelanjutan akan bertebarannya begal di ranah politik, birokrasi, bisnis dan penegak hukum. Mereka adalah begal kerah putih yang sekarang menciptakan berbagai musim. Seperti musim mafia beras, minyak, pajak, pupuk, pra-peradilan dst. Dan kini popular musim angket, ciptaan begal yang menciptakan modus baru tapi lagu lama dari mereka yang berbaju dewan yang melancarkan aksinya saat mengutak-utik anggaran. Di forum ILC itu kita lihat kebebasan demokrasi tanpa panduan seperti cerminan di luaran ditambah tanpa panduan tegas dalam penegakan hukum dan penghargaan pada etika masa depan.

Kini zamannya pencobaan berat bagi orang-orang baik, jujur, berintegritas, potensial yang dicobai para "siluman" yang menggunakan berbagai baju termasuk baju agama. Sudah bergelimpangan orang seperti Abraham Samad, Bambang Widjojanto, dan Ahok malahan sudah dikeroyok. Semoga orang-orang yang masih waras pikirannya bisa membedakan mana siluman mana malaikat.

(ED)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Editorial (WM) Lainnya...