Mental (Revolusi)

  15 Nov 2014, 23:30

Saudara penulis cerita ketika perjalanannya sepesawat Garuda bersama ibu negara Iriana Djoko Wi dari Solo ke Jakarta. Duduk di kelas ekonomi didampingi satu ajudan dan dua pengawal berbaju batik. Sepanjang perjalanan dari Bandara Adi Soemarmo tak putus melayani selfie hampir setiap orang dengan wajah sumringah. Ia benar-benar kaget karena di bandara suasana biasa-biasa saja, tak ada kesibukan terutama pengamanan kalau ada tanda-tanda orang penting. Sungguh, kalau periode sebelumnya kata saudaraku, angudubilah syaiton sibuknya pengamanan, seluruh pejabat daerah ikut mengantarkan. Rakyat dilarang dekat-dekat. Jauh-jauh waktu bandara disterilkan.

Mental (Revolusi)

Cerita saudaraku penulis amini, sebab pengalaman penulis sendiri ketika belum pensiun selalu bepergian tugas keluar kota. Jangankan ibu negara, pokoknya kalau sudah ibu pejabat atau pejabat, wah, bandara dijaga ketat. Rakyat dilarang dekat-dekat, dan duduknya di kelas aristokrat. Periode sebelumnya pengawalan presiden/ibu negara seperti tercermin betapa pemerintah itu banyak musuhnya. Pengawalan Ibu Iriana menunjukkan betapa rakyat itu sungguh tak perlu ditakuti. Revolusi mental sudah menggelinding dan sebuah inspirasi nyata datang dari atas top down mulai dari istana.

Djoko Wi sudah mengawali dengan menghapus segala bentuk protokoler yang njlimet dan kaku. Juga cara berbusana kerja. Busana yang semula simbolis dan tidak praktis merujuk kepada kehormatan dan citra, diberi makna cukup fungsional tanpa menghilangkan etiket dan tetap sopan. Baju putih lengan tergulung bukan bahasa simbolis 'menggulungkan lengan baju' melainkan bagaimana pemimpin akan bisa bekerja secara optimal. Demikian juga dengan menunjuk menteri yang hanya sampai kelas dua SMA. Ini sebuah pelajaran, jabatan adalah melulu urusan kerja pekerjaan. Di negeri tempat gelar akademi diburu untuk pencitraan (supaya dikira orang pintar?)

Kata para pakar Revolusi Mental itu suatu lompatan Quantum. Dan lompatan yang serupa tetapi tak sama, ketika SBY mewajibkan menteri-menterinya harus menandatangani Pakta Integritas. Hasilnya?
Dikibuli menterinya sendiri dengan korupsi.

(Ed)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi