Media

  17 Sep 2017, 02:50

Pada Sabtu, 9 September lalu, saya mengikuti rapat forum Dewan Paroki Harian (DPH), Dekenat Barat 2, di Paroki Kosambi, Gereja Mathias Rasul. Saat masuk dalam acara pembahasan dan sharing dengan tema Komunikasi Sosial (Komsos) Gereja, tidak semua gereja siap dengan program Komsos yang jelas.

Komsos dalam pemahaman saat ini adalah menerbitkan dan mempublikasikan informasi lewat media, dalam hal ini media cetak (print media-digital media), lebih dikenal sebagai internal media untuk kalangan terbatas. Sehingga kesulitan demi kesulitan pun terus terjadi. Kesulitan yang utama adalah mencari penulis dan desainer yang bersedia melayani secara rutin. Lalu, kesulitan yang tak kalah serius, mencari dana untuk bisa menerbitkan (mencetak) media secara rutin.

Akhirnya, karena kosentrasi hanya untuk mengurus dua kesulitan diatas, energi pun habis. Misi pewartaan perlahan ditinggal. Penerbitan majalah gereja lalu hanya digunakan untuk mencari dana dalam event-event tertentu saja. Media cetak bisa terbit tiga bulan sekali, atau 6 bulan sekali. Hanya Paroki Bojong yang memiliki penerbitan rutin dua minggu sekali.

Padahal, Komunikasi sosial (Komsos) yang bahasa kerennya adalah Public Relations (Humas) tidak melulu tentang media. Komsos adalah humasnya paroki, humasnya gereja. Komsos merupakan aktivitas yang berhubungan dengan Pi-aR, sementara media cetak, media online (web paroki, maupun web media paroki), media sosial dan lainnya merupakan alat untuk membantu seluruh kegiatan Komsos.

Dalam bahasa Frank Jefkins, media internal adalah salah satu bentuk media komunikasi Public Relations yang diterbitkan khusus untuk kalangan terbatas atau tertentu.

Paroki Tomang, Gereja Maria Bunda Karmel (MBK), wajib bangga karena kegiatan ke-pi-ar-annya sangat bagus. Komunikasi dengan lingkungan juga bagus, dan semua kegiatan PR Komsos didukung penuh seluruh media Paroki (Warta Minggu, Media Online Paroki, Twitter WM, Facebook, WM-TV, dan lainnya).

Tidak seperti Paroki lain, Gereja lain, yang dililit kesulitan dalam menjalankan program Komunikasi sosial (Komsos), rasanya Paroki Tomang, Gereja MBK tidak pernah mengalami kesulitan. Baik dalam mencari penulis, menerbitkan serta mempublikasikan di seluruh bentuk media, baik print maupun digital.

Bahkan warta minggu, salah satu alat Komsos bisa memberikan pembelajaran bagi umat-umat yang sepuh, yang non-digital knowledge untuk diajak masuk ke wilayah migrasi digital dengan menciptakan 'jembatan' QR-Code lewat smartphone mereka, agar lebih mudah memahami era digitalisasi. Mari terus melayani.

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Editorial (WM) Lainnya...