Bagaimana Kita Menjawab Kasih Allah

 Robby Purnama  |     14 Mar 2015, 20:34

Dalam Injil Yohanes di hari Minggu Prapaska ke IV ini kita baca: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yoh.3:16)

Bagaimana Kita Menjawab Kasih Allah

Saat ini seluruh Gereja sedang menjalani retret Agung, masa pertobatan, masa introspeksi, memeriksa diri. Kita bersiap untuk menghantar perjalanan Kristus menuju salib untuk menebus dosa-dosa umat manusia.

Manusia yang diciptakan Allah agar berbahagia, telah menunjukkan keserakahannya dan tergoda setan lalu melanggar perintah Allah. Tentu saja manusia yang hanya bermodal kesombongan dan egoism itu jatuh terjerembab dalam dosa dan kesengsaraan karena telah menjauhi Allah. Namun cinta kasih Allah telah memberi jalan keselamatan, yaitu dengan mengutus PuteraNya untuk menebus dosa manusia.

Kini dalam retret Agung masa Prapaska ini kita semua diajak untuk berpuasa bersama-sama dalam upaya memperbaiki hidup kita dan menyadari akan panggilan untuk berbagi, bersyukur dan peduli.

Dalam keseharian kita, berapa tekun kita menjalani masa pertobatan ini. Ada di antara kita yang bahkan tidak peduli akan peraturan pantang dan puasa yang ada. Alasan, lupa, habis terlalu mudah, dan segala macam pembenaran diri. Padahal aturan yang ada itu adalah syarat minimal, boleh saja kita memilih cara pantang/puasa dan mati raga tambahan yang sesuai dengan kita.

Pada hakikatnya pantang dan puasa adalah bagaimana kesungguhan kita memberi tanda pertobatan. Kalau kita tidak mengacuhkannya apakah kita masih boleh dianggap percaya dan layak memperoleh hidup kekal?

Bagaimana mungkin kita bisa taat pada hal-hal yang besar bila hal-hal kecil saja tidak bisa kita patuhi?

Marilah kita jalani sisa masa puasa ini dengan kesungguhan hati untuk dasar pembaharuan hidup kita yang akan bangkit bersama Kristus dan menjadikan dunia lebih baik dengan kepedulian yang menjadi perwujudan syukur kita sebagai tanggapan kita pada Kasih Allah yang begitu besar sehingga mengutus putera-Nya untuk membawa manusia kembali ke dalam persatuan dengan-Nya.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi