Berperan Demi Bangsa

 Robby P.  |     17 Aug 2014, 07:19

Tanggal 17 Agustus 2014 ini Republik Indonesia genap berusia 69 tahun. Sejak Proklamasi kemerdekaan kita merdeka. Artinya kita jadi penentu nasib bangsa Indonesia. Ternyata hasilnya belum memuaskan. Masih banyak penderitaan karena kemiskinan dan kesenjangan, sementara wabah korupsi masih merajalela.

Angin segar berhembus dalam pemilu yang baru lalu. Hasilnya banyak memberikan harapan, walaupun prosesnya belum sepenuhnya tuntas. Masih ada ketidakpuasan dari mereka yang tidak terpilih.

Dalam rangkaian proses pemilu keterlibatan rakyat meningkat. Kepedulian masyarakat meningkat, menjadi relawan atau berpartisipasi memilih. Banyak yang mau memberikan sesuatu bagi bangsa ini.

Ini tentu saja patut kita syukuri. Karena bangsa ini adalah tanggungjawab kita.

Kepedulian kita sebenarnya selalu ada. Banyak gagasan dan harapan yang mempersoalkan kepincangan yang terjadi. Kita berharap agar ada tokoh masyarakat yang muncul dan mengatasinya.

Dalam Mat 22:21 Yesus berkata: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

Memberi itu bertindak, berbuat, tidak sekedar berpikir, beranganangan, berharap atau mengeluh, mencela, mecemooh dan tidak peduli.

Peran nyata kita diperlukan untuk ikut membangun bangsa. Peran untuk memerangi kemiskinan, peran untuk melawan ketidak adilan, peran untuk membangun dan mengisi kemerdekaan.

Marilah kita bersama memperjuangkan harapan dan cita bangsa dengan memberi apa yang bisa kita berikan dan tidak cuma jadi penonton yang mengharap kecipratan hasil perjuangan orang lain.

Mulai dengan sekitar kita, rumah kita, keluarga kita, tempat kita tinggal, lingkungan, kantor, pasar. Bersama memelihara sarana umum, membantu tetangga, kawan yang perlu dan terus kemasyarakat luas demi kesejahteraan bersama.

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Renungan (WM) Lainnya...