Modal Menjadi Katekis

 Yeremias Jena  |     4 Dec 2016, 06:07

"Karena pembaptisan, kita semua dipanggil untuk mewartakan Injil. Kita hadir di sini bukan karena diperintahkan Ketua Lingkungan, tetapi karena mau menanggapi panggilan ini," demikian ditegaskan Nixon Silfanus dari Dewan Paroki-Maria Bunda Karmel dalam kata sambutannya pada acara Seksi Katekese Lingkungan di Auditorium MBK (18/11/2016). Ini juga ditegaskan oleh Prasetyo Hartono, Ketua Seksi Katekese Paroki Tomang-MBK. Meskipun semula pesimis dengan jumlah peserta yang hadir, Prasetyo tampak tersenyum gembira. Acara malam itu dihadiri lebih dari 70 orang, dan itu menjadi tanda positif ketertarikan umat menjadi SKL. Setelah 12 pertemuan, diharapkan juga SKL dapat menjadi katekis.

Modal Menjadi Katekis

Menjadi katekis? Apa modalnya? Yeremias Jena, seorang Katekis Paroki Tomang-MBK yang didapuk membawakan materi Metode Berkatekese, tampil meyakinkan peserta bahwa penguasaan yang baik akan metode berkatekese dapat menjadi modal yang baik bagi seorang katekis. Karena itulah, Jena membeberkan lima metode berkatekese, yakni (1) metode bernarasi, (2) berpikir kritis, (3) belajar dari/pada alam dan seni, (4) pengalaman nyata pelayanan, serta (5) pribadi katekis sebagai model pewartaan.

Untuk mendorong peserta menjadi katekis, panitia juga memutar video kesaksian Bambang Widyarto, salah seorang katekis generasi pertama Paroki Tomang-MBK. Bambang meyakinkan calon katekis, bahwa menjadi katekis itu panggilan yang membahagiakan.

Motivasi juga datang dari Lily Suharti dan Oentoeng Ednanto, dua katekis MBK dalam sesi kesaksian. Lily berpendapat bahwa metode berkatekese itu penting dikuasai. "Tetapi lebih dari semuanya itu adalah kesediaan dan keterbukaan hati menerima panggilan Allah menjadi katekis. Asal terbuka pada panggilan dan pada karya Roh Kudus, segala yang lain akan ditambahkan kepada kita," demikian keyakinan Lily.

Oentoeng berkisah tentang panggilannya menjadi Katolik dan 'nasibnya' yang selalu berkarya di sekitar altar Tuhan sejak menjadi Katolik. Pernah menjadi ketua lingkungan dan malang melintang dalam berbagai karya pastoral gerejawi, Oentoeng memaknakan pelayanan sebagai katekis, sebagai panggilan luhur yang harus ditanggapi secara positif.

Jadi, apa modalnya menjadi seorang katekis? Pertemuan SKL selama dua jam itu sampai pada kesimpulan bahwa dibutuhkan keterbukaan hati untuk menerima panggilan Allah menjadi pelayan-Nya dalam gereja. Modal lain akan ditambahkan sambil jalan, termasuk bagaimana mempraktikkan lima metode berkatekese yang telah dipaparkan atau mengikuti kurus menjadi katekis selama 12 pertemuan yang akan diselenggarakan selama bulan Januari - April 2017.

Para peserta tampaknya antusias. Panitia berharap akan semakin banyak orang yang melayani Gereja Tuhan sebagai katekis.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi