Pembekalan Kerygma? Nyesal Kalau Gak Ikut!

 Yeremias Jena  |     7 Jan 2017, 15:55

Tahun 2017 adalah tahun kunjungan keluarga, tahun pastoral keluarga, tahun kembali menata dan membangun keluarga sebagai Gereja kecil. Inilah tahun di mana paroki kita memfokuskan pelayanannya. Merujuk ke Ensiklik Amoris Laetitia yang ditulis Paus Fransiskus (2016), keluarga wajib mendapat perhatian lebih karena di sanalah kita belajar hidup, mengasihi, berjumpa dengan dan menerima orang lain sebagai sesama ciptaan Tuhan.

Ketika reksa pastoral keluarga mengarah ke keluarga, peran apa yang dapat kita ambil sebagai umat Katolik? Apakah kita menjadi sekadar penonton? Apakah kita berpuas diri melihat teman-teman kita yang lain aktif melayani? Apakah kita tidak memiliki keberanian untuk tampil dan mengambil bagian secara lebih aktif dalam pelayanan Gereja?

Pewartaan kerygma secara umum berarti bersaksi mengenai siapa Yesus dan Gereja-Nya, tentang hidup, karya, wafat dan kebangkitan-Nya, tentang kabar gembira keselamatan Allah. Mengingat kerasulan kerygma lebih menekankan pada aspek pewartaan awal dengan maksud untuk memperkenalkan siapa Yesus dan misa keselamatan-Nya, dengan sifatnya yang tidak sistematis dan mengandalkan kesaksian hidup, setiap umat Allah seharusnya mengambil bagian secara aktif di dalam kerasulan tersebut. Inilah saatnya di mana Bapak, Ibu, Saudara, Saudari seiman diundang untuk menjadi saksi Kristus melalui hidup yang selalu dekat dan berkenan kepada Allah.

Kursus atau pembinaan awal kerasulan kerygma ini dimaksud untuk memperkenalkan beberapa tema penting yang sangat bermanfaat bagi kita dalam mempersiapkan diri menjadi pewarta kerygma. Tidak ada materi yang baru sama sekali. Bapak, Ibu, Saudara, Saudari mungkin sudah pernah mendengar, membaca, atau bahkan mengetahui dengan baik tema-tema tersebut. Kursus ini hanyalah pemicu, supaya pengetahuan dan pemahaman yang selama ini ada bisa diingat kembali. Dengan begitu, kita bisa semakin memantapkan komitmen untuk terlibat secara aktif dalam kerasulan kerygma.

Sekali lagi, kerasulan kerygma yang hendak disasar dalam kursus ini pertama-tama bukan untuk menjadikan bapak dan ibu sebagai katekis paroki. Itu masalah didache, yang pembinaannya lebih spesifik lagi. Kursus yang diselenggarakan selama 12 kali pertemuan ini sifatnya adalah pengetahuan dan pemahaman dasar. Sebagai umat Allah, kita membutuhkan pengetahuan-pengetahuan tersebut. Bahwa kemudian pengetahuan itu bermanfaat ketika kita melibatkan diri sebagai pewarta kerygma atau katekis lingkungan dan/atau paroki, itu merupakan tahapan yang lebih maju dalam pilihan hidup menggereja kita.

Karena itu, mari kita manfaatkan 12 kali pertemuan ini. Bapak, Ibu, Saudara, Saudari seiman tidak akan menyesal jika mengikuti kursus ini. Ketika kita sudah aktif di lingkungan masing-masing, dan mulai merealisasikan reksa pastoral keluarga, kita akan semakin sadar bahwa ternyata pengetahuan yang kita dapatkan selama kursus ternyata sangat bermanfaat.

Jika Bapak, Ibu, Saudara, Saudari tidak yakin dengan kata-kata ini, silakan dicoba sendiri. Hadirlah dalam kursus selama 12 pertemuan tersebut. Terlibat aktiflah di dalamnya! Bagikan juga pengalaman Anda semua. Lalu, mulailah aktif sebagai pewarta kerygma di lingkungan. Hanya dengan cara ini, Bapak, Ibu, Saudara, Saudari akan diyakinkan, bahwa Pembekalan Kerygma ini sungguh sangat bermanfaat. Sampai ketemu dalam Pembekalan Kerygma, Selasa 10 Januari 2017, Pkl 19.00 WIB.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi