Makam Dan Pengangkatan Bunda Maria Ke Surga

  19 Aug 2010, 17:47

Dimana atau apakah Bunda Maria pernah dimakamkan tidak diketahui dengan pasti. Paus Pius XII menyatakan pada 1 November 1950 di Munificentissimus Deus dogma bahwa: "...setelah menyelesaikan tugasnya di dunia, Perawan Maria diangkat jiwa dan raga ke dalam kemuliaan surga". Jadi baik pandangan bahwa Bunda Maria pernah dimakamkan atau langsung diangkat ke surga dapat diterima.Yesus berkata: "..... Aku akan datang kembali dan membawa kamu ketempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada" (Yoh. 14: 3).

Wahyu bab 12 merupakan gambaran keberadaan Maria di surga dan pengangkatannya ke surga merupakan pula gambaran masa depan kebangkitan yang menanti murid murid Yesus yang setia. Kepercayaan pengangkatan Maria ke surga bukanlah hal baru, dokumen Liber Requiei Mariae (Buku perihal beristirahatnya Maria) dari abad 3 atau 4 menegaskan hal ini, juga uskup St. Melito de Sardis. Ada yang mempercayai Maria wafat di Ephesus tempat ia berdiam di masa tua bersama Yohanes, namun tradisi dan tulisan apokrif terdahulu menyatakan Yerusalem sebagai tempatnya. Tradisi menyatakan bahwa semua rasul, kecuali Thomas yang baru hadir 3 hari kemudian dari India, hadir saat Bunda Maria wafat. Ketika seorang Yahudi mencoba menghalangi pemakaman dengan memegang erat keranda, kedua tangan ini lepas dari tubuhnya. Tangan ini baru melekat kembali berkat doa permohonan para rasul serta pertobatannya. Dalam tulisan "Kepergian Maria" (The Passing of Mary) yang dianggap berasal dari Jusuf dari Arimathea, Rasul Thomas dianggap satu-satunya saksi pengangkatan Maria ke surga dan Maria menjatuhkan tali ikat pinggangnya dari langit sebagai bukti. Ketika atas permintaan Thomas makam Bunda Maria dibuka, ternyata makam ini kosong.

St. Birgitta menyatakan bahwa saat kunjungannya di gereja Gethsemani, Bunda Maria menampakkan diri padanya dan menyatakan kebangkitan dan pengangkatannya ke surga pada hari ke-3. Gereja Makam Maria di Yerusalem tersembunyi dibawah tanah yang ditinggikan di lembah Kidron dekat Gereja Segala Bangsa dan Taman Gethsemani. Gereja bundar diatas makam Maria yang ditemukan sekitar 455 mula-mula dibangun Mauritius Tiberius (582 - 602) namun dihancurkan orang Persia tahun 614. Gereja ini dibangun kembali dan seorang peziarah Armenia Arculf pada tahun 680 mencatat bahwa gereja ini terdiri dari dua tingkat. Di tingkat atas ada 4 altar dan bagian bawah mempunyai altar pada ujung timur dan makam Maria di sebelah kanan. Namun prajurit Perang Salib hanya menemukannya sebagai reruntuhan dan membangunnya kembali tahun 1130 ditambah biara Benediktin dengan kolom-kolom Gothik awal, fresco merah atas hijau dan 3 menara untuk melindunginya Ratu Yerusalem Melisande (1131-1153) dimakamkan 1161 di menara ini.

Saat kekalahan Perang Salib tahun 1187, Sultan Saladin menghancurkan seluruh bangunan gereja atas. Biarawan Fransiskan memelihara dan merestorasinya hingga diambil alih Orthodox Yunani tahun 1757. Umat Islam sebenarnya menghormati makam Maria, karena nabi Muhamad melihat sinar memancar dari makam ini saat Isra Mi raj Mekkah ke Yerusalem dan khalifah Umar juga berdoa di Gethsemani. Sebuah mihrab (Arab) menghadap Mekkah untuk tempat sholat dipahat di tembok batu sebelah selatan. Kini, turun beberapa tangga dari jalan, yang tersisa dari gereja atas hanyalah lapangan dengan portal sekitar tahun 1130 dan gerbang lengkung ditunjang 8 kolom marmer. Turun 7 tangga kedalam terdapat 48 anak tangga lebar dimana kini terdapat makam Ratu Melisande. Anak tangga ke- 20 menuju gereja bawah yang sebagian besar gua dalam batu dan memperlihatkan pertukangan Byzantin asli abad 5 serta berbentuk salib dengan palang tidak sama. Di pusat palang sebelah timur, panjang 52 kaki lebar 50 kaki terdapat makam abad pertama kosong Bunda Maria. Pada sisi menghadap pintu barat 3 lubang dibuat di batu makam untuk memungkinkan melihat isi dalamnya.

(Sumber: Sacred destinations)(Ansano Widagdyo - Ratu Damai IV)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi