Berdevosi kepada Bunda Maria, Berdoa bagi Bangsa dan Negara

 Helena D. Justicia  |     24 Apr 2016, 01:47

Beberapa minggu belakangan ini, umat Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) disibukkan dengan kegiatan membuat rosario. Rosario itu khusus dan istimewa, karena manik-maniknya berwarna merah dan putih. Menjadi istimewa, karena makna yang terkandung di dalamnya.

Berdevosi kepada Bunda Maria, Berdoa bagi Bangsa dan Negara

Rosario merah-putih adalah salah satu penanda gerakan 'Amalkan Pancasila' sesuai Arah Dasar 2016-2020 KAJ. Warna merah dan putih dimaksudkan untuk mengingatkan umat Katolik pada bendera negara Indonesia, Sang Saka Merah Putih. Selain itu, merah menjadi simbol semangat berani membela kebenaran. Kita berani karena iman kepada Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Warna putih merupakan simbol kesucian, ketulusan dan kemurnian kasih Allah semata. Rosario merah-putih mengingatkan kita untuk menjadi umat yang 100% Katolik dan 100% Indonesia.

Dengan menggunakan rosario merah putih, kita diharapkan untuk mampu membangun suatu kesadaran dalam peziarahan hidup ini. Kesadaran itu mencakup kecintaan kita kepada tanah air Indonesia, kepedulian untuk terus-menerus mengamalkan Pancasila, serta doa bersama Bunda Maria bagi keselamatan bangsa dan negara.

Berdoa menggunakan rosario merah-putih sama seperti berdoa rosario pada umumnya. Hanya saja, ada intensi doa yang ditambahkan untuk bangsa dan negara, yakni: (1) Peristiwa Pertama untuk kebahagiaan kekal jiwa-jiwa para pahlawan, (2) Peristiwa Kedua untuk keutuhan alam Indonesia yang kaya dan subur, (3) Peristiwa Ketiga untuk persatuan Indonesia, (4) Peristiwa Keempat untuk kebijaksanaan para pemimpin kita, (5) Peristiwa Kelima untuk upaya-upaya mewujudkan keadilan sosial.

Rosario merah-putih sebagai sebuah gerakan, dianjurkan untuk dibuat ber- sama dalam keluarga, Lingkungan, atau komunitas lainnya. Selain sebagai bagian dari ungkapan devosional kepada Bunda Maria, aktivitas membuat rosario secara bersama dapat mengakrabkan satu sama lain, terutama anggota keluarga. Selain digunakan sendiri, kita juga dapat mem- bagikan rosario itu kepada orang-orang yang membutuhkan.

Bagi umat yang tidak memiliki kesempatan untuk membuat sendiri rosarionya, dapat memperolehnya melalui toko-toko rohani atau meminta bantuan pengurus paroki. Penggunaan rosario merah-putih akan dimulai serentak di paroki-paroki KAJ pada 1 Mei 2016, melalui misa pembukaan Bulan Maria. Ayo ikut serta! Kita berdevosi kepada Bunda Maria, sekaligus berdoa bagi bangsa dan negara.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi