Minggu, 13 April 2014, Hari Minggu Palma, Mengenangkan Sengsara Tuhan

  12 Apr 2014, 18:00   |  

http://goo.gl/BJRlaF

 

Bacaan dari Kitab Yesaya (50:4-7)

Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataanku aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid. Tuhan Allah telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang. Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabuti janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi. Tetapi Tuhan Allah menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Maka aku meneguhkan hatiku seperti teguhnya gunung batu, karena aku tahu bahwa aku tidak akan mendapat malu.

Mazmur Tanggapan (Mzm 22:8-9.17-18a.19-20.23-24)
R: Allahku, ya Allahku, mengapa Kautinggalkan daku?

  1. Semua yang melihat aku mengolok-olok, mereka mencibirkan bibir dan menggelengkan kepala! Mereka bilang, "Ia pasrah kepada Allah! Biarlah Allah yang meluputkannya! Biarlah Allah yang melepaskannya! Bukankah Allah berkenan kepadanya?"
  2. Sekawanan anjing mengerumuni aku, gerombolan penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku, segala tulangku dapat kuhitung.
  3. Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka; dan membuang undi atas jubahku. Tetapi Engkau, Tuhan, janganlah jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong aku!
  4. Maka aku akan memasyurkan nama-Mu kepada saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah jemaat: Hai kamu yang takut akan Tuhan, pujilah Dia! Hai segenap anak cucu Yakub, muliakanlah Dia! Gentarlah terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Filipi (2:6-11)

Saudara-saudara, walaupun dalam rupa Allah, Kristus Yesus tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan. Sebaliknya Ia telah mengosongkan diri-Nya sendiri dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan menganugerahi-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lututlah segala yang ada di langit, dan yang ada di atas bumi dan di bawah bumi, dan bagi kemuliaan Allah Bapa semua lidah mengakui, "Yesus Kristus adalah Tuhan."

Bacaan Injil (Matius 27:11-54)

 

Lalu Yesus dihadapkan kepada walinegeri, yakni Pilatus. Dan walinegeri bertanya kepada Yesus, "Benarkah Engkau raja orang Yahudi?" Jawab Yesus, "Engkau sendiri mengatakannya!" Tetapi atas tuduhan yang diajukan imam-imam kepala dan tua-tua terhadap diri-Nya, Yesus tidak memberi jawab apapun. Maka kata Pilatus kepada-Nya, "Tidakkah Engkau dengar betapa banyaknya tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?" Tetapi Yesus tidak menjawab sepatah kata pun, sehingga walinegeri itu sangat heran. Telah menjadi kebiasaan bagi walinegeri untuk membebaskan seorang hukuman pada tiap-tiap hari raya atas pilihan orang banyak. Pada waktu itu ada dalam penjara seorang yang terkenal kejahatannya, namanya Barabas. Karena mereka sudah berkumpul di sana, Pilatus berkata kepada mereka, "Siapa yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu, Barabas atau Yesus, yang disebut Kristus?" Pilatus sebenarnya tahu bahwa mereka telah menyerahkan Yesus karena dengki. Ketika Pilatus sedang duduk di kursi pengadilan, isterinya mengirim pesan kepadanya, "Jangan engkau mencampuri perkara orang benar itu, sebab dalam mimpi tadi malam aku sangat menderita karena Dia." Tetapi oleh hasutan imam-imam kepala dan tua-tua, orang banyak bertekad meminta supaya Barabas dibebaskan, dan Yesus dihukum mati. Walinegeri menjawab dan bertanya lagi kepada mereka, "Siapa di antara kedua orang itu yang kamu kehendaki kubebaskan bagimu?" Kata mereka, "Barabas!" Kata Pilatus kepada mereka, "Kalau begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan Yesus yang disebut Kristus?" Mereka semua berseru, "Ia harus disalibkan!" Kata Pilatus, "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun semakin keras mereka berteriak, "Ia harus disalibkan!" Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak, seraya berkata, "Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini! Itu urusan kamu sendiri!" Dan seluruh rakyat itu menjawab, "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" Lalu Pilatus membebaskan Barabas bagi mereka, tetapi Yesus disesahnya, lalu diserahkannya untuk disalibkan.

Serdadu-serdadu walinegeri membawa Yesus ke gedung pengadilan, lalu memanggil seluruh pasukan berkumpul di sekeliling Yesus. Mereka menanggalkan pakaian Yesus dan mengenakan jubah ungu pada-Nya. Mereka menganyam sebuah mahkota duri, dan menaruhnya di atas kepala Yesus, lalu memberi Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya, "Salam, hai Raja orang Yahudi!" Mereka meludahi-Nya, lalu mengambil buluh itu, dan memukulkannya ke kepala-Nya. Sesudah mengolok-olokkan Dia, mereka menanggalkan jubah itu dari pada-Nya dan mengenakan kembali pakaian-Nya sendiri. Kemudian mereka membawa Yesus ke luar untuk disalibkan.

Ketika berjalan ke luar kota, mereka berjumpa dengan orang dari Kirene yang bernama Simon. Orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. Maka sampailah mereka di suatu tempat yang bernama Golgota, artinya: Tempat Tengkorak. Lalu mereka memberi Yesus minum anggur bercampur empedu, setelah mengecapnya, Yesus tidak mau meminumnya. Sesudah menyalibkan Yesus, para serdadu membagi-bagi pakaian Yesus dengan membuang undi. Lalu mereka duduk di situ menjaga Dia. Di atas kepala Yesus terpasang tulisan yang menyebut alasan mengapa Ia dihukum: "Inilah Yesus Raja Orang Yahudi." Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya. Orang-orang yang lewat di sana menghujat Yesus, dan sambil menggelengkan kepala, mereka berkata, "Hai Engkau yang mau merobohkan Bait Suci dan mau membangunnya kembali dalam tiga hari, selamatkanlah diri-Mu! Jikalau Engkau Anak Allah, turunlah dari salib!" Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olok Yesus dan berkata, "Orang lain Ia selamatkan! Tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Dia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib, dan kami akan percaya kepada-Nya! Ia menaruh harapan-Nya pada Allah; biarlah Allah menyelamatkan Dia, jikalau Allah berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata, 'Aku adalah Anak Allah'." Bahkan penyamun-penyamun yang disalibkan bersama dengan Yesus, mencela-Nya demikian juga.

Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga. Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring, "Eli, Eli, lama sabakhtani?" artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? Mendengar itu, beberapa orang yang berdiri di situ berkata, "Ia memanggil Elia!" Dan segera mendekatlah seorang dari mereka; ia mengambil bunga karang, mencelupkannya ke dalam anggur asam, lalu mencucukkannya pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Tetapi orang-orang lain berkata, "Jangan, baiklah kita lihat, apakah Elia datang untuk menyelamatkan Dia." Yesus berseru pula dengan suara nyaring, lalu menyerahkan nyawa-Nya. Dan lihatlah, tabir Bait Suci terbelah dua dari atas sampai ke bawah, dan terjadilah gempa bumi. Bukit-bukit batu terbelah, kubur-kubur terbuka, dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, mereka pun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus, dan menampakkan diri kepada banyak orang. Ketika menyaksikan gempa bumi dan apa yang telah terjadi, kepala pasukan dan prajurit-prajurit yang menjaga Yesus lalu berkata, "Sungguh, orang ini adalah Anak Allah."

  Download

Renungan Harian - 13 April 2014 - Minggu Palma.pdf51 kb

Lihat Juga:

Renungan Harian Lainnya...

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi