Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia
JA Gianto | 11 Feb 2018, 01:49
Sejak tiga tahun lalu, KAJ merasakan adanya gerakan yang ingin mendongkel Pancasila sebagai DASAR NEGARA. Padahal Pancasila sejak tahun 1945 - sekarang, sudah mengawal bangsa Indonesia dengan aman dan damai. Bapak Uskup, Mgr. Suharyo seperti mendahului Presiden Jokowi bahwa perlu ada gerakan nyata untuk menghidupkan dan mengamalkan kembali Pancasila. Jokowi membentuk Unit Kerja Presiden bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) di bawah pimpinan Yudi Latif baru tahun lalu. Tanpa aksi nyata, Pancasila akan tergerus ideologi radikal yang coba menggeser Pancasila.
Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2018 memiliki tema "Amalkan Pancasila: Kita Bhinneka, Kita Indonesia" yang sama dengan tema tahun ketiga Arah Dasar "Tahun Persatuan". APP merupakan gerakan yang terintegrasi dari KAJ untuk lebih mendorong terciptanya persatuan di tengah umat dan masyarakat.
APP merupakan retret agung umat Katolik yang mempunyai TUJUAN: mengajak umat lebih bertekun dalam AMAL KASIH, DOA dan PUASA; yang menunjukkan bahwa relasi dengan Allah tidak pernah dapat berhenti pada tataran TEORITIS, tetapi senantiasa mendorong orang beriman untuk sampai pada tataran PRAKTIS dengan menumbuhkembangkan ke-bhinnekaan.
Sasaran ini bukanlah sesuatu yang asing bagi Gereja karena Gereja lahir dari persekutuan mereka yang berbeda (Gal 3:28. Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah SATU di dalam Kristus).
Tema APP mengundang kita untuk menghayati kebhinnekaan dalam bangsa dan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari misteri rencana keselamatan Allah. Di tengah dunia yang semakin terpecah, bangsa Indonesia punya panggilan khusus untuk bersaksi bahwa hidup dalam perbedaan itu memperkaya. Panggilan ini senada dengan panggilan Gereja, mengingat Gereja adalah sakramen persekutuan antara manusia dan manusia; serta persekutuan antara manusia dan Allah. Kita diundang untuk belajar ber-bhinneka, baik sejarah dan tradisi bangsa Indonesia maupun sejarah dan tradisi Gereja sendiri.
Umat mempunyai kesempatan merenungkan APP dalam empat pertemuan sebagai berikut:
Kebhinnekaan dalam Keluarga. (Luk 10:38-42)
Kebhinnekaan dalam Komunitas. (1 Kor 3:1-9)
Kebhinnekaan dalam Masyarakat. (Kis 15:1-11)
Kebhinnekaan dalam Karya. (Ezra 2:64-70)
Kebhinnekaan dalam Keluarga. (Luk 10:38-42)
Kebhinnekaan dalam Komunitas. (1 Kor 3:1-9)
Kebhinnekaan dalam Masyarakat. (Kis 15:1-11)
Kebhinnekaan dalam Karya. (Ezra 2:64-70)
Kebhinnekaan dalam Keluarga. (Luk 10:38-42)
Kebhinnekaan dalam Komunitas. (1 Kor 3:1-9)
Kebhinnekaan dalam Masyarakat. (Kis 15:1-11)
Kebhinnekaan dalam Karya. (Ezra 2:64-70)
Apakah retret agung Prapaskah semakin meningkatkan laku kasih, laku doa dan puasa sebagai wujud cinta manusia kepada Allah melalui sasaran nyata menumbuhkembangkan kebhinnekaan? Semoga.
(JA Gianto/KKS)
Lihat Juga:
Renungan Harian
Minggu, 3 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...
Jadwal Misa Rutin
Sabtu | Pukul 16:30 |
Pukul 19:00 | |
Minggu | Pukul 06:30 |
Pukul 09:00 | |
Pukul 11:30 | |
Pukul 16:30 | |
Pukul 19:00 |