2012

  31 Dec 2011, 17:52

Menurut perhitungan kalender suku Indian Maya tahun 2012 saatnya dunia kiamat. Bagaimana pemandangan kiamat itu bisa kita saksikan di film 2012 The End of The World, yang menjadi film box office terlaris 2008. Mungkin Anda Sudah menonton. Simbol-simbol kekuasaan dunia, baik yang ragawi maupun surgawi semua musnah hancur ditelan keganasan alam. Film itu seperti mengandung pesan, bahwa orang-orang superkaya terselamatkan dengan menumpang "perahu Nuh" yang sudah dipersiapkan secara diam-diam. Tentunya dengan membayar mahal terlebih dahulu.Wong namanya juga film, ya, sah-sah saja. Orang kaya kek, miskin kek, dan seterusnya.

2012

Padahal yang harusnya di tangkap dari film itu adalah bahwa dunia kiamat itu disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Dimana pemanasan global yang sudah menjadi isyu dunia saat ini begitu mempengaruhi iklim. Pakar lingkungan tanpa lelah telah mengingatkan hal ini pada dunia. Seperti awal Desember 2011 lalu mereka bertemu di Durban, Afsel untuk membahasnya. Tujuan utamanya mendorong adanya operasionalisasi Dana Iklim Hijau The Green Climate Fund. Semuanya itu disebabkan oleh iklim kacau karena pemanasan global. hal inilah yang menyebabkan bencana alam yang melanda dunia akhir-akhir ini.

Para pakar memprediksi bahwa, jika gaya hidup manusia tidak berubah dan emisi dunia tidak ditekan secara signifikan, maka panas bumi akan semakin meningkat. Jika peningkatannya mencapai tiga derajat Celcius, tahun 2050 diramalkan akan terjadi bencana dahsyat. Gunung-gunung es di kutub akan mencair dan terjadi banjir bandang seperti yang kita tonton di film 2012. Maka sudah sepantasnyalah gerakan Dunia Hijau ini harus dijadikan gerakan kemanusiaan dan harus dijalankan secara mutlak.

Gereja Katolik sejak tahun 2000 sebenarnya sudah mencanangkan gerakan ini. Ingat dengan kampanye hijau dengan bioporinya serta sampah. Dikuatkan dengan Arah Dasar Pastoral 2011-2015 yang antara lain dengan bersih lingkungan. Menjaga lingkungan adalah tugas utama kita. Dan hal itu sebenarnya dan seharusnya menjadi budaya, sikap dan peri laku. Sebab jika di sekitar kita itu kumuh, sebenarnya "kiamat" sudah dekat. Terkecuali kalau kita sudah terbiasa hidup jorok? Janganlah, ya!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi