Pendidikan

  1 Aug 2013, 13:27

Dunia pendidikan Indonesia kalau mau jujur dari masa ke masa selalu dalam keadaan acak kadut, setiap ganti menteri selalu berganti kebijaksanaan. Baru saja terlanda badai pelaksanaan UN ujian nasional, kemudian pergantian kuriku­lum pengajaran baru 2013 yang dipaksakan. Kalau dirunut kekacauan dunia pendidikan ini tak muat halaman rubrik ini untuk memuat daftar keamburadulan yang pernah terjadi. Terlepas bahwa pendidikan itu salah satu "pintu masuk" untuk peningkatan kualitas hidup dengan berkembangnya intelektual. Juga keteladanan yang merupakan metode efektif dalam pendidikan karakter.

Persoalannya, bagaimana pendidikan dari dasar, menengah sampai dengan perguruantinggi harus dijalankan di negeri yang dipenuhi keculasan, kebohongan, pencitraan semu yang ditunjukkan penguasa Negara. Penulis sendiri kecewa berat karena penguasa UI, almamater penulis, juga ikut terlibat korupsi. Kebanggaan sebagai alumnus luntur. Demikian juga di kalangan legislatif, eksekutif dan judikatif idem dito.

Pendidikan idealnya bisa membangun rasa bangga dan cinta peserta didik kepada nega­ranya. Ini bisa menjadi kenyataan kalau kualitas pengelola Negara itu unggul, berkarakter, layak diteladani karena pribadinya.

Anak-anak didik kita hidup dalam ruang nihil kepekaan moral. Setiap hari siaran TV kita selalu disuguhi realitas akal-akalan dengan permainan aturan yang culas demi membenarkan diri sendiri. Inilah atmosfer jorok yang dihirup anak-anak. Akibatnya rasa malu membebal. Contoh, mobil penulis di parkiran pasar modern Bintaro ditabrak mobil mundur yang dikendarai anak muda (murid SMU). Apa alasannya? Minta maaf? Tidak! Ia beralasan karena lagi nelpon melalui Hpnya. Heran, kan? Logikanya dia kalau nelpon lalu nabrak orang itu sah. Bayangkan nanti kalau ia jadi penguasa atau politikus.

Tak pelak lagi dunia pendidikan kita ini ibarat melahirkan generasi pandai tetapi bebal moral. Wouw!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi