Rakyat

  3 May 2013, 11:21

Penulis disapa oleh wakil rakyat dengan ramah di toilet auditorium MBK dan diajak berbincang-bincang dengan bahasa plastis yang intinya "nanti pilihlah saya". Ini terjadi menjelang pemilu legislatif 2008, di mana para caleg menyerbu gereja untuk sosialisasi. Nah, sekarang kita siap-siap lagi mengulang adegan itu, mengingat parpol-parpol sudah menyerahkan daftar caleg sementaranya DCS ke KPU. Mereka juga sudah melakukan persiapan yang ujung-ujungnya akan menjadikan dirinya sebagai "kecap no: 1". Pasti mereka juga akan minta bantuan dari aneka konsultan untuk men­citrakan diri "kecap"nya.

Mengutip tulisan wartawan Kompas Budiarto Shambazy tentang kondisi rakyat di tiga zaman Orde, adalah di zaman Orla "rakyat masih bodoh". Kemudian di Orba kondisi rakyat "mumpung masih bodoh" dan Orde Reformasi ini kondisi rakyat "masa bodoh" Akibatnya memang masa bodoh benar, coba saksikan dalam pilkada pemilihan kepala kepala daerah hampir 50 prosen rakyat tak ikut milih. Dan sekarang, lihat penyerahan DCS dari parpol "tertutup" dan masih didomi­nasi pemain-pemain lama yang reputasinya amburadul. Banyak "kutu loncat" orang-orang bermasalah. Dan komentar dari anggota DPR (D) sendiri, Wanda Hamidah, bahwa rakyat jangan berharap banyak karena DCS banyak berisi orang-orang bermasalah.

Menyikapi masalah ini, kita, umat MBK juga jangan ikut-ikutan masa bodoh. Rugi kalau kita tidak ikut milih dengan catatan kita harus tahu politik. Mempunyai persepsi di wilayah terbuka (kalau mau dan acuh tak acuh) masih terbuka lebar bagi kita untuk mengetahui sepak terjang parpol dengan caleg-calegnya. Kita, warga negara jangan dibuat oleh mereka sebagai badut-badut. Justru kitalah yang harus mencap mereka sebagai badut-badut, karena mereka akan sering tampak terlihat di muka umum. Setelah itu (terpilih) hanyut ditelan angin. Sebagai rakyat dalam waktu dekat, kita akan menjadi dagangan yang diperebutkan. Waspadalah!. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi