Duc In Altum

  4 Dec 2010, 11:13

"Bertolaklah Ke Tempat Yang Dalam. Tebarlah Jalamu Untuk Menangkap Ikan." Kemudian "Marilah Kita Semakin Berbela Rasa Terhadap Sesama." Demikian tema dan sub tema Raker DP Tomang Gereja MBK 2010 hari Minggu 5 Desember ini. Raker ini bertepatan dengan HUT Gereja MBK ke-38, juga suasana bencana alam belum reda. Sesudah Wasior, Kepulauan Mentawai, Merapi, kini gunung Bromo. Solidaritas sosial tetap dibutuhkan, bukan dalam suasana bencana tetapi juga dalam situasi normal. Begitu juga menurut kabar Gereja MBK akan segera menerima gembala baru sebagai kepala paroki pengganti Romo Eko.

Tema dan subtema ini mengingatkan kita pada pembekalan Romo Vikjen KAJ, Soebagyo Pr, di MBK. Bahwa Yesus memberi petunjuk kepada Petrus ketika menjala di pinggiran danau tak mendapat ikan sama sekali. Yesus mengarahkan perahu ke tempat yang dalam jika ingin memperoleh ikan banyak (Lukas 5: 1-11). Sebagian umat mengartikan petunjuk ini sebagai Teologi sukses? Namun ketika dihubungkan dengan menjala ikan dengan menjala manusia, maka ini sebagai wujud dari pertobatan. Arti harafiahnya adalah Kita dipanggil untuk tidak menjadi sukses tetapi dipanggil untuk lebih beriman. Memang, ini sejalan dengan perkembangan zaman bahwa Gereja itu harus dinamis terlebih Gereja Katolik di Indonesia.Ketika hidup atau berdiri di tengah gelombang yang amburadul yang tengah dirundung oleh bangsa dan negara ini. Tanggap dalam mengikuti gerakan sosial masyarakat, membawa misi Yesus dalam bahasa rakyat sehari-hari. Dst dst.

Duc In Altumjuga sebuah kiasan di mana setiap orang mengalaminya dengan pengalaman hidup masing-masing. Umpamanya ketika saya di Solo lagi enak-enaknya ikut orangtua, saya disuruh ayah untuk pergi ke Jakartangenger saudara. Pesannya, kamu akan dapat "ikan" apa kalau tetap di Solo saja? Begitu juga ketika bekerja, menjadi wartawan sebuah koran bergengsi, dan menikmatikegengsian itu. Bos memberikan tugas untuk menerbitkan penerbitan baru, berarti harus berjuang dari nol lagi. Tujuannya adalah sama, bertolaklah ke tempat yang lebih dalam, kalau ingin beroleh ikan lebih banyak. Berarti kita akan menghadapi ombak dan angin yang lebih besar sebagai tantangan. Dengan demikian kita akan lebih trampil lagi memainkan jala kita. Kemudian bahwa panggilan itu tidak pandang waktu dan tempat, dikisahkan oleh Romo Bagyo ketika Yesus memanggil Simon, Andreas, Yakobus, dan Yohanes, saat mereka lagi sibuk menjala ikan. Yesus justru memanggil mereka yang lagi sibuk, bukan memanggil mereka yang lagi nganggur, terlebih-lebih mereka yang lagi berjemur di tepi pantai. Reaksinya, mereka mengikuti Yesus karena percaya.

Dan kini kita, umat MBK juga percaya ketika kita mendapat panggilan untuk mengikuti-Nya. Bukan saja sebagai penjala "ikan" saja di mana KAJ telah memberi pedoman arah Gembala Pastoral. Yaitu pemberdayaan umat basis, pastoral gembala baik, dan habitus baru. Namun juga sebagai umat Katolik Indonesia yang peduli terhadap kesulitan bangsa dan negaranya. Caranya? ambil bagian dari sebuah solusi, bukannya menjadi bagian dari masalah. Semoga keputusan raker ini menjadi sebuah keputusan bersama yang mengikat kita semua, yang muaranya adalah misi keselamatan Yesus Kristus. Selamat ber-Raker!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi