Fundamentalis

  6 Aug 2011, 07:19

Apakah Anda pernah mengunjungi Norwegia? Salah satu Negara Skandinavia yang terletak di Eropa Utara. Kalau ya, pasti sependapat dengan penulis, apalagi kalau kita sudah keluar dari Ibu Kota Oslo. Di mana sejauh mata memandang adalah keelokan alam yang luar biasa, apalagi kalau kita menyu-suri sungai-sungainya yang jernih dan biru. Pemandangan fjord, paduan antara sungai, gunung, lembah dan air terjun alami dapat kita jumpai dimana-mana. Pantas saja kalau penulis bergumam "Tuhan pasti senyum ketika menciptakam alam Norwegia." Suatu keindahan yang tak terlukiskan dengan kata-kata.

Tapi di alam yang damai dengan penduduknya yang terbuka, pluralis, lagi ramah, juga Oslo, tempat di mana penghargaan Hadiah Nobel Perdamaian diadakan setiap tahun, pekan lalu diguncang bom dan penembakan membabi buta, sehingga menewaskan 80 orang tak bersalah. Dunia kaget Teror! Kok, bisa? Ternyata kaum fundamentalis itu, kelompok atau orang-orang yang berpandangan sempit itu ada di mana-mana. Terlebih-lebih mengusung nama agama dan memainkan sentimen sektarian. Kali ini pelakunya, Anders Behring Breivik adalah fundamentalis Kristen. Alasannya jelas, kebencian terhadap imigran terutama dari Timur Tengah.

Fundamentalis diidentikkan suatu mentalitas yang khas, sikap kepala batu yang menekankan dipaksakannya suatu alasan politis keyakinan disertai alasan mereka sendiri. Dengan kata lain dengan bahasa sederhana adalah mau menang sendiri dan mau benar sendiri. Fundamentalisme meruntuhkan dasar-dasar kehidupan yang pluralis dan manusiawi. Pokoknya yang fundamentalis itu akan membuat suasana menjadi tidak nyaman. Kita, di sini merasakan benar dampaknya jika kelompok itu beraksi. Maksudnya fundamentalisme kekerasan atas nama agama.

Berbeda akar pokok fundamentalisme di Eropa, di sana "ditampung" oleh partai-partai dan kaum terdidik. Di Indonesia, yang kata para pakar sebabnya adalah kemiskinan, kebodohan dan dicarilah "kambing hitam" yang menyebabkan itu. Demikian pula dalam kehidupan menggereja kita, juga tak terlepas dari pengaruh semacam itu. Namun, kan tidak terjadi di MBK, ya? Maka bacalah WM!

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi