Siapa Berminat Ber-WM Ria ?

  27 Oct 2010, 22:24

Setiap pergantian pengurus DP Paroki setiap periodik terdengar pertanyaan dari antara kami, para pengasuh WM: Kapan kita juga diganti? Maksudnya ya, mengasuh WM, media paroki kita ini, perlu bergantian seperti pengurus DP. Hal itu sudah kita tawarkan sejak Raker DP Paroki 2009, ketika pemred WM berkeliling jualan program kepada wilayah-wilayah. Kira-kira seperti halnya menjadi panitia Natal maupun Paskah, secara bergantian mengasuh WM. Mengapa kebijakan seperti itu perlu dilakukan? Jawabannya, untuk mencegah timbulnya suara-suara yang menyatakan WM sepertinya kok, "milik" orang-orang tertentu (eksklusif).

WM kita seumur dengan usia paroki dan tak putus terbit setiap minggu. Setiap pengelolanya dengan segala daya upaya disamping keterbatasan yang ada, terus mencoba agar WM ini jangan sampai absen. Setiap kali pula ada perasaan haru, melihat awaknya, apalagi putri-putrinya setiap minggu dalam tiga hari menyediakan waktu mengerjakannya. Tanpa harus pulang ke rumah masing-masing terlebih dahulu. Dari kantornya langsung ke ruang WM.

Apakah kami butuh pujian? Tentu tidak! Seperti kata Tomas Samaria, awak tertua di WM "Kalau sudah berniat melayani, apapun yang terjadi ya, tetap melayani." Suatu kalimat sederhana yang menjadi roh kekuatan kami awak WM. Pak Tomas tidak hanya pandai memberi kata semangat, tetapi juga memberi contoh. Puluhan artikelnya kini numpuk di redaksi WM. Tanpa dia mempersoalkan, apakah bisa dimuat atau tidak.

Pernah seorang warga MBK masuk ruang WM pas di hari kerja WM. Ia nyeletuk spontan: "Saya rasakan di sini suasana pelayanan. Di sini wajah-wajah penuh keceriaan. Berarti ada suka cita di sini". Tepat!! Melayani dengan suka cita, apalagi ditambah dengan cinta, merupakan kekuatan dari karya pelayanan itu sendiri. Paroki di mana-mana mengumandangkan umat basis. Sebenarnya contohnya tidak jauh-jauh, ternyata suasana umat basis ada di komunitas WM. Pergaulan di sana dari yang paling tua sampai paling muda, dari berbagai profesi, yang tentu saja bukan sekedar profesi sembarangan. Bisa menyatu dalam satu irama. Ya, namanya irama, kadang-kadang bisa sumbang juga, kan?

Pada prinsipnya, mengutip sosiolog dan pakar komunikasi Marshal McLuhan, the medium is the message, media itu pesan, apapun media itu. Maka media WM kita ini patut dijaga dan dikembangkan. Ada lagi kutipan dari umat MBK sendiri, selagi paroki-paroki lain sibuk mencari bentuk medianya, WM kini malah sudah dalam tahapan berdakwah sambil berhumoria. Memang ber-ha, ha,ha,hi,hi adalah "vitamin" gairah pelayanan. (ED )

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi