Absurd

  16 May 2013, 21:04

Akhir-akhir ini di panggung terbuka, bisa kita lihat adegan absurditas yang diper­tontonkan oleh yang katanya menamakan diri "pemimpin". Uang haram dibagi-bagikan kepada wanita-wanita cantik, justru oleh mereka yang berkedok agamis. Di mana diluaran terkenal sebagai tokoh-tokoh parpol yang selalu mendengungkan partai "bersih" dengan menjunjung tinggi agama. Namun ketika anggotanya terlibat korupsi dan semua barang bukti akan disita KPK, komponen parpol itu pada berteriak bahwa KPK bikin sensasi. Absurd!

Lebih ramai lagi ketika sebuah badan The Appeal of Consience Foundation,TACP di New York akan menghadiahkan gelar World Statesman kepada Presiden SBY. Dinilai sebagai kepala Negara yang bisa menjaga kebebasan beragama rakyatnya. Dalam waktu yang sama terjadi pengusiran jemaat Syiah untuk keluar dari kampung halaman­nya di Sampang, Madura. Juga terjadi penyerbuan ke desa dan tempat ibadah jemaat Ahmadiyah di Tasikmalaya. Menanggapi itu jubir presiden berkata, itu hanya masalah kasuistis yang wewenangnya diserahkan kepada pemda. Presiden tidak bisa intervensi. Namun bersamaan itu pula gubernur Jabar dan Jatim membalasnya dengan perselisihan agama penyelesaiannya tanggungjawab pemerintah pusat.

Bingung! Suara masyarakat yang diwakili oleh Kontras, YLBHI, Yayasan Wahid Institute bersuara, penghargaan yang tidak kredible hanya mementingkan citra diplomasi dan bukan substansi. Jika diterima akan sangat menghina para korban diskriminasi agama itu. Bagi kita semua yang masih berpikiran waras ingat bahwa peristiwa penindasan dari pihak mayoritas kepada minoritas agama itu nyata, dan negara selalu tidak hadir dalam menjaga rasa aman kelompok minoritas un-tuk menjalankan ibadahnya. Sebuah peng­hargaan yang absurd!

Perkara absurditas ini menggejala bukan situasi akhir-akhir ini. Sampai ada sebuah artikel di Kompas mengatakan Negara kita ini "Negara Mainan" Semua pejabat dari hulu sampai hilir mempermainkan wibawanya sendiri. Serba bebas dengan kedok demokrasi memainkan polah tingkah semau gue. Rakyat hanya disuruh menonton dan diberi alibi-alibi palsu. Absurd! (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi