Blusukan

  18 Jan 2013, 20:44

Istilah blusukan kini menjadi popular gara-gara di setiap hari selama 100 hari men­jadi gubernur DKI, Djoko Wi selalu terlihat blusukan di perkampungan kumuh Jakarta saat tampil di layar TV. Blusukannya menjadi topik hangat ketika "ditiru" oleh SBY ke kam­pung Naga perkampungan nelayan di Jakarta.

Bicara soal blusukan bagi mereka yang berasal dari daerah, adalah istilah yang tak asing. Seperti penulis yang sudah kenyang blusukan saat masa bocah. Blusukan masuk kampung keluar kampung sambil membawa plinteng (ketapel) untuk mlinteng mangga di pohon orang. Sampai blusukan main sepak­bola di tengah kali Bengawan Solo masa kemarau. Apalagi saat penulis berprofesi sebagai wartawan, blusukannya sampai manca negara.

Nampaknya, kini arti blusukan di "ilmiah-kan" sebagai kinerja yang fokus di lapangandengan dukungan administrasi yang baik. Bagi pejabat naik kendaraan tak usah dikawal, naik turun bus reyot, masuk gorong-gorong, keliling perkampungan-perkampungan kumuh, sampai melantik walikota di perkampungan kumuh. Gaya Djoko Wi ini memang sudah terkenal di Solo, dan rupanya diteruskan saat menjadi gubernur DKI. Biasa! Banyak yang senang tetapi juga ada kritik. Namun menjadi keterlaluan ketika kritik dibumbui dengan bau sektarian, atau rasialis. Nah, disinilah pokok persoalannya dengan dalih Negara demokrasi kebebasan bicara, selama ini persoalan sektarian yang berasal dari kelompok mayoritas terhadap minoritas,selalu didiamkan oleh Negara. Termasuk tin­dakan-tindakan brutalnya.

Didunia sepakbola, Hungaria dan Bulgaria baru saja dijatuhi hukuman oleh FIFA karena supportersnya yang rasialis. Juga klub-klub Eropa lainnya terancam sangsi jika supporter­snya rasialis. Masalah seperti ini di pandang oleh Negara kok, seperti taken for granted tidak perlu dipandang serius. Pantas keru­suhan sektarian muncul dimana-mana. Nah, kalau terus semacam ini, lihat tahun 2013-2014 merupakan menjelang pemilu akan menjadi ancaman serius. Jangan heran jika nanti kritik sektarian ala Roma Irama terha-dap Djoko Wi akan muncul di mana-mana. Wong model blusukan saja bisa diserempet­kan ke sektarian. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi