Arus

  19 Apr 2013, 11:27

Di ruang redaksi tabloid BOLA terdengar tawa ngakak tak putus-putus ketika ada pertemuan dengan Menpora Roy Suryo selang beberapa lama sesudah ia diangkat oleh presiden. Padahal awak media BOLA baru saja saling berkenalan dan yang dibicarakan pun serius tentang peta olahragaIndonesia. Penulis waktu itu memberi advis kepada (bekas) anak buah agar jangan ikut arus, yaitu ikut-ikutan melecehkannya dengan dasar tak mempunyai latar belakang olahraga. Bagi penulis setiap orang itu pasti punya kelebihan disamping kekurangan. Sementara kita (BOLA) yang dinilai masyara­kat olahraga mempunyai kelebihan wajib un-tuk membaginya. Kita membaginya dengan cara tidak menggurui (sok pintar), tetapi dengan sersan serius tapi santai. Ternyata Roy sendiri orangnya santai dan klop dengan gaya penulis yang selalu nothing to loose.

Ujian pertama Roy Suryo yaitu memper­satukan PSSI, sukses. Sebelumnya? Sampai Menpora Andi Malarangeng pun tak sanggupmenyatukan para "mafia' sepakbola. Benar dia punya kelebihan, cepat tanggap tentang peta olahraga terutama persepakbolaan Indonesia. Lalu, ada pertanyaan setelah PSSIbersatu kembali apakah jaminan bahwa prestasi persepakbolaan Indonesia akan meningkat? Itu masalah lain, bukan tanggungjawab menpora saja.

Di alam demokrasi ini setiap orang bisa bicara apa saja. Bebas! Terutama kalau sudah terbentuk opini yang berupa arus. Bagi pe-ngelola media harus hati-hati mendeteksi arus itu. Jangan ikutan saja. Kita sekarang hidup di zaman informasi melimpah dengan beragam kemungkinan mendapat pembena­ran sehingga substansi bisa kabur. Lihat saja kasus Cebongan, arus begitu menyudutkan TNI/AD khususnya Kopassus. Namun aspirasi korban preman terutama yang terkena kebru­talan preman seperti digembosi. Ini menun­jukkan banyaknya kemungkinan atas sebuah kasus besar tanpa tahu mana yang bermakna dan substansi.

Dari pengalaman, begitu terjadi arus, kita bisa memantau dari dunia maya yang datang dari para netizen pengguna internet. Ini sangat netral sehingga kalau kita masih gemar menulis, maka bisa dijadikan tolok ukur. (ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi