Pelayanan

  22 Feb 2014, 19:24

Dalam reuni atlet softball &baseball bersama para Pembina/pengurus Perbasasi,Persatuan Baseball/softball Seluruh Indonesia pekan lalu di Senayan, di mana penulis terlibat di dalamnya. Ada suatu catatan penting, yaitu pelayanan dan komitmen. Betapa tidak mengharukan bertemu dengan para atlet nasional/pembina periode 1970/1980 yang seumuran dengan penulis, rata-rata 70an ke atas masih setia pada dunianya. Yaitu masih terlibat membina/melatih junior-juniornya di lapangan maupun di organisasi. Seperti mengadakan reuni, "motor"nya adalah gabungan yang tua dan muda bersatu dalam "roh" pelayanan dan komitmen. Alhasil para undangan yang mayoritas datang dari DKI, Jabar, dan Jatim berdatangan dan bernostalgia dengan penuh haru dan bahagia.

Pelayanan

Tidak saja sekedar nostalgia, terutama di DKI di mana tim baseball dan softballnya mempunyai tradisi medali emas sejak tahun l970 s/d 2013 lalu. Mempunyai komitmen menjaga tradisi itu sekaligus penghormatan kepada almarhum Ali Sadikin, Gubernur DKI yang membangunkan 3 lapangan softball di Senayan sebagai hadiah tim DKI merebut emas PON 1969 Surabaya. Ali Sadikin terkenal sebagai "Bapak Olahraga" DKI dan membangun banyak fasilitas OR masa pemerintahannya. Kini banyak berubah jadi mall/ pusat bisnis. Membina olahraga itu tidak ada uangnya, apalagi seperti softball/baseball (jangan bandingkan dengan sepakbola, bulutangkis atau lainnya yang bisa mendatangkan uang?). Berkumpul dengan para "orang tua" yang rata-rata sehat fisik dan selalu positive thinking (terlihat di raut wajah?) juga bisa menularkan aura positif juga. Terutama aura pelayanan dan komitmen. Bukankah ada rumor, kalau kumpulanmu maling maka kelamaan jadi maling. Juga di ligkungan narkoba.

Kebahagiaan dan haru di kesempatan itu bertambah, ketika para junior para "cucu-cucu"(15-17 Tahun) tim baseball DKI mempersembahkan medali emas Kejurnas junior 2013. Mereka hadir memperlihatkan medali dan pialanya. Kebahagiaan itu tidak dapat diukur dengan uang. Maka hidangan siang yang hanya berupa mie, nasi bogana, dan siomay itu terasa tambah nikmat. Dari sini penulis ingat bahwa tahun 2014 ini oleh KAJ dijadikan sebagai Tahun Pelayanan. Dalam menggereja adalah " roh " pelayanan dan komitmen itu menjadi sendi dalam kehidupan masyarakat Kristiani. Maka tak salah lagi setiap selesai misa, kita selalu mendengar kata " Kita diutus".

Semoga tahun 2014 ini memperbaharui semangat pelayanan kita, di mana saja dan di bidang apa saja. Terlebih-lebih kehidupan menggereja kita.

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi