Kenangan

  23 Sep 2011, 02:13

Bulan September dipenuhi kenangan tentang sejarah hitam, ambruknya menara kembar WTC di New York 11/9/01 karena serangan teroris. Bagi Indonesia 30 September, mengenang kembali peristiwa Gerakan 30 September 1965. Bagi bangsa Indonesia, di mana sekarang ini penekanannya kepada hancurnya sisi relasi sosial dan pudarnya rasa kemanusiaan. Terlebih-lebih banyaknya kasus pembunuhan tanpa proses pengadilan.

Gereja Katolik Indonesia juga tak terlepas dari tuduhan mengapa diam saja melihat pembantaian massal dimana-mana waktu itu terhadap orang-orang tak bersalah. Vatikan juga dituduh diam saja ketika terjadi genocida terhadap 7 juta orang Yahudi oleh Nazi Hitler sewaktu Perang Dunia Kedua (1939-1945).

Memang, dalam catatan sejarah, Gereja Katolik tak sepenuhnya diam begitu saja, "melawan" secara diam-diam karena hebatnya kekuasaan, terutama pihak militer waktu itu. Apa yang pernah dibuat oleh almarhum Kardinal Darmoyuwono, pernah penulis tulis di WM.

Meski UU Rekonsiliasi dan Rehabilitasi ditolak oleh MK di tahun 2007, sehingga dendam sejarah terus menggumpal di bumi Indonesia ini. Ada catatan pengalaman Uskup Agung Afrika Selatan, Desmond, Tutu, pemenang Nobel Perdamaian, tentang pengalamannya menghadapi politik Apartheid-perbedaan warna kulit. Di sana Uskup melancarkan Teologi Rekonsiliasi yang melantunkan adanya kesaksian (testimony), penyesalan (repentance), pengasihan (compassion). Berdasarkan Memoria Passionis, mengedepankan "belas kasih untuk memaafkan" ketimbang akal untuk balas dendam. Mercy to Forgive ketimbang Reason to Role.

Memang, kondisi RI beda dengan Afsel. Justru di sini agama dijadikan legalisasi untuk menentang adanya rekonsiliasi dan rehabilitasi. Malah lebih gawat lagi persoalan mayoritas dengan minoritas tak kunjung selesai. Dengan topeng agama timbul "tribus-tribus" (premanisme/fundamentalisme). Sementara Negara tak berbuat apa-apa. Pantas kalau tokoh-tokoh agama dan masyarakat plural melancarkan koreksi. Semoga Negara mampu menciptakan sebuah usaha yang bisa menjadi kenangan manis di kemudian hari. Kapan?

(ED)

Lihat Juga:

Editorial (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi