Media Sosial dan Sisi Gelap Manusia

 Helena D. Justicia  |     27 May 2017, 22:25

"Sialan gue diblokir!" demikian seru seseorang sambil mencermati layar HP-nya. Kisah punya kisah, ternyata ia sedang berkonflik dengan seorang teman. Teman itu lantas memblokir akun Facebook-nya, supaya ia tak dapat memantau aktivitas temannya.

Media Sosial dan Sisi Gelap Manusia

Ada lagi kisah seseorang yang punya banyak sekali akun Facebook. Namanya berbeda-beda. "Jadi kalau satu akun saya diblokir orang, saya masih bisa tahu aktivitasnya dari akun saya yanglainnya," jelasnya sambil tertawa. Tidak tanggung-tanggung, ia memainkan banyak peran melalui akun-akunnya. Di akun yang satu sebagai laki-laki, di akun lain sebagai perempuan; plus berprofesi macam-macam, sebagai ibu rumah tangga, anak kuliahan bahkan rohaniwan.

Media Sosial, untuk Apa?

Secara umum, media sosial dimengerti sebagai media online, yang para penggunanya dapat dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi. Media sosial meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki adalah media sosial yang paling banyak digunakan di seluruh dunia.

Ciri media sosial, di antaranya pesan yang di sampaikan tidak hanya untuk satu orang saja melainkan dapat ke banyak orang. Pesan juga dapat disampaikan secara bebas, dan cenderung lebih cepat sampai dibandingkan media lainnya.

Bayangkan jika media sosial ini digunakan untuk keperluan yang baik. Misalnya saja, pewartaan iman, penggalangan bantuan untuk korban bencana alam, atau share informasi tentang aneka kemalangan hidup (sakit, difabilitas, kemiskinan) dan bagaimana orang bisa terlibat untuk membantu. Dampak media sosial itu pasti akan luar biasa untuk memperbaiki kehidupan.

Akan tetapi, apa yang terjadi jika pengguna media sosial melibatkan juga sisi gelap dalam hidupnya? Sisi gelap adalah suatu istilah psikologi, tentang bagian dari kepribadian manusia, tempat berkumpulnya semua yang kita anggap inferior, jahat, dan tidak layak. Sisi ini adalah bagian yang gelap dari kepribadian manusia, tempat insting primitif dan negative, yang secara religius atau sosial tidak diapresiasi. Kecemburuan, iri hati, nafsu, amarah, kekosongan hidup, perasaan diabaikan hanyalah sedikit di antaranya.

Jika sisi gelap kepribadian manusia mewarnai media sosial, dapat dibayangkan hasilnya: terror, blokir-memblokir, penciptaan identitas palsu, manipulasi, penipuan dan aneka kejahatan lainnya.

Peringatan Hari Komunikasi Sedunia 2017 ini menjadi kesempatan yang baik bagi kita untuk berefleksi: bagaimana kita menggunakan media sosial? Apakah kita membiarkan sisi gelap kita mewarnainya? Ataukah kita telah menjadi sebagaimana pesan Yesus sendiri: menjadi garam dan terang bagi dunia? Selamat berefleksi.

Lihat Juga:

Fokus (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi