Humor Sepak Bola

  7 Jan 2011, 18:36

SUPPORTER FANATIKBenediktus Lie Ceung Soei supporter PSSI fanatic sejak era zaman PSSI diperkuat oleh pemain seperti Tan Liong Houw, Him Tjiang, Poa Swan Liong, Kiat Sek di tim PSSI Garuda era 1960an atau era Stadion Ikada Jakarta (kini jadi Monas). Sekarang pun Lie juga tak ketinggalan memakai kostum merah dengan lambang Garuda di dada. Nostalgia PSSI Garuda dengan kostum Garuda di dada yang diasuh oleh pelatih Tony Pogacnic dari Yugoslavia. Lie datang ke Senayan bersama ribuan supporter Indonesia menyaksikan laga final AFF 2010 Piala Suzuki Indonesia vs Malaysia tanggal 29 Desember lalu.

Di deretan VIP tempat duduk penuh sesak, hanya kursi sebelah Lie yang kosong. Bila ada yang tanya, dijawab Lie "Ini tempat duduk isteri saya!" demikian berkali-kali. Sampai pertandingan berjalan hampir separoh jalan, penonton disebelahnya Lie tanya lagi. "Mengapa isteri Anda nggak datang-datang? Terjebak kemacetan?"

Lie: Isteri saya meninggal siang tadi!Penonton: Lha, ngapain tiketnya nggak Anda kasih kepada teman atau tetangga?Lie: Sayangnya, teman dan tetangga saya sekarang ada di rumah saya untuk sembahyangan jenazah.

KOMENTATOR NATURALISASIMasuknya pemain naturalisasi seperti Irfan Bachdim dan Gonzales ternyata bisa mendongkrak prestasi tim Indonesia. Maka banyak supporters tim Indonesia yang mengusulkan agar komentator sepakbola Indonesia yang hanya bisa berkaok-kaok, seolah paling pinter sendiri segera diganti dengan komentator naturalisasi. Mengingat hasil survey anatomi, komentator Indonesia semua mempunyai ciri yang sama. Yaitu struktur bagian muka wajah, tak seimbang antara bagian kepala atas dan bawah. Alias besar dan kuat bagian rahangnya.

Maka beraksilah komentator naturalisasi, David Buckingham di salah satu stasiun TV ketika pertandingan Indonesia-Malaysia berakhir dengan kemenangan Malaysia. David yang belum teteh bahasa Indonesia berseru:

Para pemirsa dan pecinta tim Indonesia, saya tahu kalau Anda marah,sedih, kecewa atau malahan malu. Maka, jika marah keluarkan kemarahanmu. Bila sedih jangan sungkan keluarkan kesedihanmu. Juga kalau kecewa keluarkan kekecewaanmu. Namun jika Anda merasa malu jangan keluarkan kemaluanmu.

SEPAKBOLA SURGA VS NERAKAAlkisah pada akhir zaman terjadi sengketa perbatasan antara daerah surga dan neraka. Berbagai macam solusi ditempuh namun tetap mengalami jalan buntu. Karena Tuhan tidak mau campur tangan, semua diserahkan kepada malaikat penjaga surga dan setan penunggu neraka untuk mencari solusi. Akhirnya dicapai kata sepakat antara malaikat dan iblis, yaitu dengan penentuan pertandingan sepakbola antara tim surga vs tim neraka

Malaikat: Panas hati sudah mempengaruhi otakmu. Permainan akan berjalan satu sisi. Bahkan tidak seimbang. Bukankah pemain terbaik kini berkumpul di surga?Setan: Eh, jangan terlalu percaya diri. Para penyuap ahli yang bisa ngatur hasil pertandingan, semua ngumpul di neraka.

(Ign. Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi