Liku-liku Korupsi

  7 Mar 2013, 20:54

DIAJAK KORUPSI

Dua sahabat sejak duduk bersama dibangku sekolah SMA di daerah Jatim, masing-masing Monas Urbantono dan Andi Nggosu selepas SMA bersama merantau ke Jakarta.Mencari peruntungan masing-masing dan sudah lama tidak saling bertemu.Suatu hari mereka berjumpa di Mall Senayan City. Monas sudah kelihatan mapan dengan postur tubuh gemuk meyakinkan, sementara Andi masih seperti dulu, kurus, ceking. Setelah bersapa ria terjadi dialog.Monas: Ngomong-omong kamu dari dulu kok, begitu begitu aja. Tubuhmu seperti kurang vitamin. Tetap kurus begitu!Andi: Ya, memang nggak ada kemajuan. Aku sendiri pusing.Monas: Maka dari itu jangan makan dari gaji saja.Andi: Maksudmu?Monas: Kita ikuti trend, lah! Korupsi dulu kecil-kecilan. Kalau tidak ketahuan baru kita menuju korupsi gede-gedean.Andi: Kalau ditempatmu kerja bisa! Ditempatku kerja, mana bisa?Monas: Emang kamu takut KPK? Ada pengawasan melekat, waskat? Lalu apa?Andi: Tempatku kerja itu Jasa Bersih Tinja. Setiap hari aku ngubek-ubek tinja. Apa yang harus kukorupsi?

KAMU MAU KAWIN LAGI?Seorang koruptor Simulasi Jarum Pentul, Djoko Setio Lakban, tengah sakit berat dan rupanya menjelang sekarat. Sakit berat karena rumah-rumah hasil korupsinya di Solo, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, sudah ketahuan dan diamankan KPK. Sambil merintih dan mengerang ia ditunggui isteri mudanya, seorang perempuan muda cantik pernah meraih gelar Putri Fotogenik, Dewi Larasati.Djoko: Sayang! Kalau aku mati duluan, apa kamu akan kawin lagi?Dewi: Mungkin?Djoko: Pasti kamu juga akan menyediakan masakan favoritnya? Seperti juga kamu melayaniku?Dewi: Ya! Aku pikir begitu!Djoko: Apakah kamu juga akan bagi-bagikan bajuku yang empat lemari itu?Dewi: Nggak mungkin, lah! Wong, badannya lebih besar dari kamu!Djoko:????????/!!!!!!(langsung "berangkat").

(Ign.Sunito)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Humor (WM) Lainnya...