Humorlebaran

  6 Aug 2013, 22:11

TUHAN NAIK KA EKONOMI

Fransisca Kembene Ucul mempu­nyai pembantu yang setia, Rukinah, yang sudah mengabdi puluhan tahun. Setiap Lebaran Rukinah selalu pulang kampung di Klaten, Jateng dan selalu menggunakan KA. Menjelang Lebaran lalu Fransisca mengantarkan pulang Rukinah ke Stasiun Senen untuk naik KA ekonomi jurusan Solo. Saking sayangnya kepada pembantunya, Fransisca sudah membekali dengan berbagai perlengkapan dan nasehat-nasehat. Intinya hati-hati di jalan. Begitu juga ketika masuk gerbong kereta, dan sudah duduk, Fransisca masih menunggu sampai KA berangkat.

Fransisca: Wis yo Nah, KA mau berangkat. Tuhan menyertaimu!

Rukinah: Mosok sih Nyah, Tuhan mau naik KA ekonomi?

RAJUAN, APA RAMALAN CUACA?

George Kolor Ijo baru saja jadian dengan Elisabet Samilah dan momen Lebaran ini digunakan oleh George untuk menyatakan cintanya. Setelah ber ha,ha, hi,hi dan makan ketupat dengan sayur jengkol serta sambel goreng pete. Meluncurnya pernyataan George:

Sayang! tanpa engkau di hari Lebaran ini, segalanya menjadi mendung bah­kan gelap. Awan berkumpul dan angin menebarkan hujan. Lalu, muncullah mentari, hangat! Itulah engkau, selayaknya pelangi bagiku.....

Jangan buat hatiku yang cerah ini, kautaburi awan kelabu, atau malah kau beri topan badai. Sehingga hati ini kembali terbalut kabut pegunungan.Meningkat terjebak kembali awan cumulus nimbus. Kau benar-benar mentariku yang terbit di ufuk timur.

KOK, NGGAK TUKAR TEMPAT

Pak Josef Soponyono sudah antisi­pasi kalau habis Lebaran selalu pem­bantunya yang pada pulang tidak balik lagi. Jauh-jauh hari sudah pesan orang tuanya di Klaten untuk dikirimi pem­bantu. Tipnya, kirim ke Jakarta naik KA waktu pas Lebaran, karena KA biasanya kosong. Gampang jemputnya di stasiun Senen.

Benar juga pas Lebaran lalu dikirim pesanannya, dan Pak serta Bu Josef sudah nunggu di stasiun untuk jem­put. KAnya juga kebetulan sedikit pe-numpangnya. Rukinem, demikian nama sang pembantu,rupanya baru pertama kali naik KA. Begitu turun dari gerbong muntah-muntah. Pusing, katanya.

Pak Josef: Kok, bisa begitu Nem Kamu telat makan, ya?

Rukinem: Nggak begitu Pak. Habis, duduk saya mengarah ke belakang pak! (KA ekonomi tempat duduknya saling berhadapan)

Pak Josef: Kamu kok, nggak tukeran tempat saja dengan didepanmu.

Rukinem: Sayangnya Pak, di depan saya nggak ada orang.

(Ign. Sunito)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Humor (WM) Lainnya...