Di Atas Metro Ibu Kota

  16 Dec 2012, 20:36

BISA HANCUR KITA!

Laurensius Lasimin, salah satu 'imigran' dari daerah selepas Lebaran yang lalu mencoba mengadu nasib di Ibu Kota. Setelah mencoba melamar pekerjaan kesana kemari, akhirnya ia diterima magang sebagai sopir Metro Ibu Kota. Seperti biasa sebelum diserahi rute angkutan kota, Lasimin harus ikutan dulu dengan seniornya untuk mengenal jalan-jalan Ibu Kota. Suatu hari Lasimin ikut angkutan yang disopiri oleh Ucok Sibarani Mati. Lasimin heran setiap di perempatan lampu merah, meski lampu merah, Ucok malah ngegas angkotnya.Lasimin: Bang! Tadi di lampu merah, kok, abang samber saja? Apa nggak takut tabrakan? Kalau aku pasti berhenti dulu, lah!Ucok: Ah, kuno! Abangku selalu begitu. Buktinya kini sehat-sehat saja.Demikian seterusnya di lampu-lampu lalu lintas berikutnya. Setiap pertanya-an Lasimin selalu dijawab sama oleh Ucok. Namun dalam trafick light berikutnya, lampu menyala hijau tetapi Ucok malah berhenti.Lasimin: Lho! Lampu hijau kok, abang berhenti?Ucok: Pastilah! Coba lihat sebelah kanan depan. Lampunya kan lagi nyala merah. Kalau aku terus. Dan abangku kebetulan lewat dari sebelah sana. Bisa hancur kita!

ORANG TUA TIDAK SETUJUJosef Soponyono suatu hari naik Metro Mini dan bertemu dengan teman lamanya Gabriel Gouwcekan Beling sesama Adi Yuswa. Rupanya keduanya sudah lama tidak berjumpa dan kemudian mereka ngobrol bareng. Kebetulan di sebelah Gabriel duduk seorang cewek dan tampaknya mereka kelihatan mesra.Gabriel: Jos! Aku sampai lupa. Kenalin dulu sama cewek saya.Kemudian ngobrol bareng lagi, sampai di Senen ceweknya Gabriel turun duluan pamit mau belanja.Josef: Hebat kamu Gouw! Kalau tidak salah umurmu kan, sudah 75 tahun? Kok, masih bisa jatuh cinta? Emang cewekmu umur berapa?Gabriel: 65 tahun!Josef: Trus? Mau dilanjutkan ke pelaminan?Gabriel: Nggaklah! Wong orangtuanya nggak setuju!Josef: ???????!!!!!!

DOKTER HEBATDokter Lazarus Gelotenan suatu hari ketika baru jalan-jalan di Pondok Indah Mall disapa oleh seseorang laki-laki yang dikira pasiennya, Theo Kampilan, yang memuji muji profesinya sebagai dokter.Theo: Saya kagum Saya mendapat manfaat besar dan serasa hidup baru lagi. Hebat cara dokter mengobati pasien semalam.Lazarus (heran): Maaf, ya! Seingat saya Anda rasanya belum pernah jadi pasien saya?Theo: Benar, dok! Yang menjadi pasien dokter itu mertua perempuan saya. Dan dia meninggal pagi tadi!(Ign. Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi