Komunitas Penumpang Krl

  17 Nov 2012, 22:49

DUA MATA LEBAM

Josef Sukarjan seorang eksekutif muda yang setiap hari ngantor di bilangan Jenderal Sudirman. Ia termasuk anggota komunitas penumpang KRL jurusan Serpong, di mana ia tinggal menuju Dukuh Atas setiap hari. Baik KRL eksekutif commuter Line maupun KRL ekonomi menjadi langganannya setiap hari, yang semuanya penuh sesak ketika jam-jam kantor baik pulang pergi. Suatu pagi ia ngantor dengan kedua mata lebam biru-biru, dan menjadi pertanyaan rekan-rekan sekantornya. A.l. Theresia Nganti Demenakke.Theresia: Jan! Kenapa mata loe? Habis berantem sama bini, ya?Karjan: Ah, nggak! Ini kecelakaan!Theresia: Jatuh dari motor?Karjan: Gini ceritanya. Tadi pagi seperti biasa di stasiun Parung Panjang penumpang penuh sesak pada mau naik KA. Di depanku ada cewek pakai rok span kesulitan naik tangga KA. Aku berusaha membantunya dengan menarik roknya ke atas. Agar kakinya bisa diangkat dengan mudah. Eh, dia malah nonjok mataku sebelah kanan.Theresia : Lha, mata kiri loe? Kok juga ikutan lebam?Karjan: Lha, ya itu! Wong ditolong kok malah nonjok. Lha, saya turunkan lagi roknya seperti semula, Eh, malah dia nonjok mata kiriku! Dasar sial!Theresia &rekan: ha,ha,ha.......

SAMAKAN DULU UMURNYAElisabet Kim Nio Phangsit adalah kembang murid sebuah SMU sebuah perguruan Katolik Sang Fajar. Sejak kelas pertama sampai akhir sudah di "tongkrongin" oleh John Lonthang Lanthung, seorang dosen junior Bina Matematika, guru les Elisabet. Namun ayah Elisabet. Gabriel Gouw Chekan Beling rupanya kurang setuju. Saking ngebetnya, John rupanya sudah tidak tahan lagi dan ngajak kawin cepet-cepet.Elisabet: Bilang dong! sama babe guwe. Boleh nggak?Dengan perasaan was-was, menghadaplah John kepada ayah Elisabet, Gabriel, mengutarakan isi hatinya. Dan apa jawaban Gabriel?Gabriel: Gini aja John! Elisabet itu kan, baru berumur 17 tahun. Sedangkan kamu sudah 24 tahun. Jadi! Tunggu saja, deh! Sampai umur kamu berdua sama!John: ??????!!!!!!!!

INILAH INDONESIA!Liem Thai Phan seorang pengusaha hotel sukses. Hotelnya ada di mana-mana. Suatu hari ia inspeksi di salah satu hotelnya di bilangan Mangga Dua. Ia dengan seksama inspeksi ke semua bagian sampai ke ujung-ujung dapurnya. Maksudnya agar anak buahnya menjalankan mutu pelayanan berkualitas sesuai moto "Tamu adalah Raja". Di bagian dapur ia melihat seorang anak muda lagi nyuci piring. Liem lalu mendekatinya dan ngajak omong untuk membangkitkan sema-ngat kerja.Liem : Rajinlah bekerja, nak! Dulu saya juga dari nyuci piring di hotel. Dan sekarang! Lihat saja sendiri. Siapa pemilik hotel ini? Inilah Indonesia, nak!Anak muda: Asal bapak tahu saja? Saya dulu juga direktur hotel ayah saya. Kemudian bangkrut. Dan sekarang! Lihat saja sendiri. Saya jadi tukang cuci piring. Inilah Indonesia, Pak! (Ign.Sunito)

Lihat Juga:

Humor (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi