OMK di Tahun 2014: Tantangan dan Kesempatan untuk Berbuat Sesuatu untuk Lingkungan Hidup

 Vinsensius  |     4 Jan 2014, 10:26

Tahun 2014 sudah tinggal beberapa saat lagi. Apa yang kepikiran saat mendengar kata 'tahun 2014'? Kalau penulis pasti langsung teringat 3 hal: Pemilu, Piala Dunia di Brazil dan kemacetan total yang kata para pengamat akan melanda Jakarta. Isu yang ketiga ini bahkan sudah diprediksi dari 10 tahun. Katanya pada tahun 2014, semua jalan di Jakarta akan penuh dengan kendaraan, bahkan pada saat kita keluar dari pagar rumah sudah ketemu macet! Namun kepikiran ga bila dari ketiga isu tadi, isu yang ketiga adalah yang isu yang sebenarnya bisa kita hindari bila kita MAU. Maksudnya ga boleh pake kendaraan gitu? Bukaaan... Yang penulis maksud dengan keMAUan disini adalah kesadaran kita mengenai pengaruh gaya hidup dan perilaku kita akan lingkungan sekitar terutama lingkungan hidup.

OMK di Tahun 2014: Tantangan dan Kesempatan untuk Berbuat Sesuatu untuk Lingkungan Hidup

Macet sudah dianalogikan sebagai kota Jakarta sendiri, dan bukan alibi/alasan yang ampuh lagi bila kita ngaret janjian. Macet juga sumber polusi udara yang mencemari lingkungan hidup kita. Bila menyinggung lingkungan hidup, macet adalah salah satu sumbernya saja. Sebenarnya, isu yang lebih 'mengerikan' dari kemacetan adalah bencana lingkungan hidup itu sendiri. Bencana lingkungan hidup, tidak seperti Pemilu dan Piala Dunia yang sudah regular dilaksanakan setiap 5 tahun dan 4 tahun sekali, beritanya hampir kita dengar setiap hari. Masih ingat badai Haiyan atau Yolanda yang melanda negara Filipina awal November 2013 lalu? Badai merupakan peristiwa alam, namun perubahan iklim yang disebabkan oleh perilaku manusia yang merusak lingkungan, yang menyebabkan badai tersebut menjadi lebih buruk dampaknya kepada manusia. Begitu juga yang terjadi di negara kita tercinta, Indonesia. Sejak masuk musim penghujan, tiap hari selalu ada berita tentang banjir yang melanda berbagai wilayah Indonesia. Untuk Jakarta, tinggal menunggu waktu saja di tahun 2014. Namun, dengan berbagai pekerjaan yang sudah dilakukan Pemprov DKI untuk menangulangi banjir, mudah-mudahan dampak banjir tidak separah tahun 2013.

Mengerikan bila membicarakan mengenai akibat dari kerusakan lingkungan. Lalu apa yang bisa kita, terutama OMK, lakukan untuk membantu mengatasi masalah lingkungan hidup? Kata kuncinya sederhana: Mulailah dari diri sendiri. Yap, sesederhana seperti menolak dikasih bungkusan plastik bila belanja, pakai listrik dan air sewajarnya dan dimatikan bila tidak dipakai, jalan kaki/bersepeda ke tempat yang tidak terlalu jauh, bawa botol minum sendiri agar tidak selalu membeli air minum dalam kemasan plastik, jangan berlebihan memesan makanan/minuman bila tidak mampu menghabiskannya, dan masih ingat kan sama slogan 3R? Psst..sekarang bahkan sudah menjadi 3R+R yaitu, Reduce-Reuse-Recycle-Recover. Huruf R yang terakhir atau Recover diwujudkan dalam bentuk pemulihan atas apa yang sudah kita ambil dari lingkungan, seperti penanaman pohon dan pembuatan sumur resapan.

Lalu apa yang bisa OMK MBK lakukan untuk lingkungan hidup di tahun 2014? Paling penting mulai tanam kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan hidup dari diri sendiri dan ikuti serta terlibat dalam berbagai gerakan peduli lingkungan hidup yang ada di sekitar kamu seperti di Gereja, di tempat belajar, di tempat kerja, dan di tempat tinggal. Dari sisi teologis, mari kita baca lagi isi kitab Kejadian dimana pada saat penciptaan, Tuhan membuat bumi dan segala isinya itu baik adanya. Tuhan menciptakan lingkungan hidup beserta isinya yang cocok dan nyaman untuk ditinggali oleh Adam dan Hawa, dan kita sekalian pada akhirnya. Bila sampai hari ini, banyak terjadi kerusakan alam, bukankah kita sendiri yang membuatnya demikian? Mari kita renungi bersama dan bersegeralah untuk sadar dan mari kita melibatkan diri lebih jauh untuk menyelamatkan lingkungan hidup kita.

Jakarta, 30 Desember 2013,
Vinsensius, OMK & Seksi Lingkungan Hidup MBK.

Lihat Juga:

Kawula Muda (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi