Tidak Cukup Ikut Yesus Dari Pohon Saja

  31 Oct 2013, 21:57

Bisa dipastikan sebagian besar orang Katolik lancar menjawab pertanyaan siapa itu Zakheus? Satu hal pasti: mereka bilang Zakheus itu orang kaya! Orang kaya yang naik pohon untuk melihat Yesus.

Penulis renungan ini merasa geli sendiri ketika membaca Injil Lukas untuk Misa hari ini (Lk 19: 1-10). Baru sadar lagi bahwa dalam Injil ini Zakheus tidak sekedar "orang kaya" tetapi "amat kaya". Masuk akal, karena ia kepala pemungut cukai (ter­bayang jabatan Dirjen Bea & Cukai di Indonesia).

Bayangkan! Orang sangat kaya itu berlari mendahului orang banyak lalu memanjat pohon untuk melihat Yesus. Bukan main. Tidak malu? Jangan-jangan anak dan istrinya, ketika melihat ulah Zakheus, berteriak: "Aduuuuh. Malu-maluin deh," sambil menutup wajah mereka dengan tangan. Pertanyaan: Kenapa Zakheus bertingkah "aneh"? Paling tidak jawabannya adalah ia penasaran, ingin meli­hat wajah dantampang Yesus yang dieluk-elukan banyak orang, tidak saja di kotanya (Yerikho) tetapi di tempat-tempat lain. Zakheus ingin tahu, dari jauh sekalipun. Ya sebatas ingin tahu walau­pun diam-diam dalam diri Zakheus sudah ada rasa kagum pada Yesus.

Sekarang dari sisi Yesus. Yesus tidak ingin Zakheus hanya TAHU tentang Dia dan hanya MELIHAT Dia dari jauh. Yesus mau Zakheus MENGENALNYA sedekat-dekatnya, secara pribadi, secara mendalam, dengan hati yang ditandakan dengan permintaan Yesus menumpang di rumah Zakheus.

Pesan untuk kita orang Katolik, tidak cukup samasekali kalau kita hanya tahu dan melihat Yesus dari jauh, dari atas pohon di luar sana. Relasi kita dengan Yesus harus men­jadi relasi pribadi yang mendalam, hubungan yang menggetarkan jiwa dan bersuara dalam hati, dari hari ke hari.

Dan itu berarti kerendahan hati dan sikap tidak jemu berdoa, seperti pesan Romo Heri dalam kotbahnya di gereja MBK Hari Minggu lalu dan dalam wawancara pagi di Radio Cakrawala pada hari yang sama.

(Leo Jegho)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Renungan (WM) Lainnya...