Doa Menjadi Sarana Komunikasi Dengan Tuhan

  9 Jun 2011, 13:09

Saat-saat akhir hidup-Nya Yesus berdoa. Ia mendoakan murid-murid-Nya. Apa yang dapat kita renungkan dari doa Yesus bagi murid-murid-Nya ini? Yesus membungkus seluruh karya dan hidup-Nya dengan doa. Dalam doa-Nya Yesus mempersembahkan kepada Bapa segala yang telah diperbuat-Nya, sekaligus melaporkan pelaksanaan tugas dari Bapa yang telah dikerjakan-Nya. Doa Yesus, seperti laporan pertanggungjawaban tugas saja. Hasil dari karya-Nya, yakni murid-murid yang telah percaya dan menjadi murid-Nya, dipersembahkan juga kepada Bapa, sebagai milik kepunyaan Bapa.

Dari apa yang telah dilakukan Yesus, mari kita bertanya pada diri kita, bagi siapakah selama ini kita hidup dan kepada siapakah kita pertanggungjawabkan hidup kita? Kalau kita sadar akan siapa yang telah memberikan kita kehidupan, kita semestinya tahu juga kepada siapa seharusnya pertanggungjawaban hidup ini kita berikan. Selanjutnya, kita bertanya, layakkah hidup kita untuk dipertanggungjawabkan kepada-Nya.

Jika kita hanya melihat layak tidaknya dihadapan Allah tak ada yang layak, manusia yang tak sempurna penuh dengan dosa. Untuk itu Yesus memberi teladan bagi hidup kita, Yesus selalu menjalin relasi dan komunikasi dengan Bapa-Nya melalui doa. Doa menjadikan kita semakin dekat dengan-Nya. Marilah kita tingkatkan komunikasi kita dengan Bapa seperti hubungan Yesus yang akrab dengan Bapa.

Itulah yang dibuat Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Yesus mendoakan kawanan-Nya, yaitu orang-orang yang dianugerahkan oleh Bapa-Nya. Kawanan Yesus itu adalah Gereja, kita semua, murid-murid Yesus Kristus diseluruh dunia dan sepanjang masa! Untuk kita semua, Yesus berdoa. Itu pula yang dengan setia dibuat oleh para Rasul yang disertai Bunda Maria, yang tekun berdoa saat menantikan kurnia Roh Kudus pada hari Pentakosta nanti.

Hari ini adalah hari Minggu Komunikasi Sedunia. Harapannya dengan alat-alat teknologi untuk komunikasi sangat membantu dan perlu kita manfaatkan bagi pewartaan Injil dan penyebaran nilai-nilai Injil ke segala bidang kehidupan. Marilah kita tidak melupakan alat komunikasi abadi antara kita dan Tuhan, yakni doa.

Kepada siapa lagi ya Allah, aku harus mempertanggungjawabkan hidupku, selain hanya kepada-Mu. Sekiranya aku masih berkesempatan untuk meneruskan hidupku ini, ya Allah, biarlah aku memperbaiki segala kehidupanku, agar pada akhirnya hidupku dapat menjadi per-sembahan yang berkenan kepada-Mu. Semoga!!!

(Magda,HK)

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Renungan (WM) Lainnya...