Jangan Tertutup pada Pembaruan

 Medyanto O.Carm  |     5 Jul 2015, 07:50

Orang bijaksana dan berhikmat kerap menghadapi benturan dan tantangan. Ia dianggap menjadi batu sandungan bagi orang yang sudah mapan dan aman. Mereka tidak siap menghadapi perubahan sesuai konteks zaman.

Jangan Tertutup pada Pembaruan

Yesus pulang kampung sebagai pribadi yang penuh hikmat Allah dengan segala kewibawaan karya Allah. Orang sekampung tidak mampu melihat seruan dan karya kenabian Yesus. Mereka menolak Allah yang hadir dengan penuh belaskasih. Alasan bahwa mereka kenal keluarga besar, sebenarnya untuk menutupi sikap yang sesungguhnya. Mereka tidak siap menghadapi perubahan dan pembaruan. Sikap perilaku dan cara pandang mereka bukan sekadar tradisional, namun cenderung ultra konservatif yang tidak mau menerima pembaruan.

Hikmat dan kebijaksanaan Ilahi telah ditolak. Yesus tidak berbuat banyak mukjizat. Mereka menutup diri atas rahmat Ilahi dan karya Allah. Namun Yesus tetap menyuarakan kenabian Ilahi. Pembaruan dan perubahan dijalankan lewat karya penyembuhan. Bahaya kehidupan mengintai mereka. Hidupnya tidak ingin diubah dan dibarui.

Berkat baptis yang kita terima, tugas kita adalah menjadi nabi seperti Kristus. Nabi yang menyuarakan Allah dan keselamatan. Mari kita berani membuka diri terhadap kehadiran Allah dalam setiap peristiwa, persoalan pergumulan hidup. Allah sedang membarui gerejanya saat ini lewat pimpinan Gereja di segala tingkatan.

Semoga Allah Maharahim menyembuhkan kita semua.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi