Sikap Terhadap Kerajaan Allah

  6 Oct 2011, 08:21

Perumpamaan tentang Perjamuan Kawin menekankan pada Belas Kasih Tuhan kepada manusia. Allah menghendaki setiap manusia, apa pun keadaannya menikmati kebahagiaan kekal di surga. Bisa dikatakan bahwa surga diperuntukkan bagi semua orang. Meskipun demikian tidak serta merta atau juga dengan sendirinya setiap orang bisa mendapatkannya; melainkan membutuhkan sikap tegas, tindakan jelas dari keputusannya. Sebab iman itu bukan hanya mengakui Tuhan saja melainkan juga menjalankannya. Oleh karena itu sikap orang beriman itulah yang menentukan keselamatannya.

Sikap Terhadap Kerajaan Allah

Dari pihak Tuhan, Ia menghendaki keselamatan manusia. Ada orang yang mendapatkan karunia pengertian, kedudukan, pendidikan, status sosial yang baik ditawari. Bahkan seakan diprioritaskan. Namun sikap mementingkan kepentingan sendiri alias meremehkan undangan Tuhan menjadikan mereka cuek, masa bodoh. Bahkan seakan menganggap bahwa Tuhan itu tidak penting. Seenaknya saja mereka menjalankan hidup, bersikap, berbuat semaunya. Kesimpulannya tidak datang. Bukankah sangat melukai hati?

Demikianlah perilaku manusia pada umumnya. Dihormati, dihargai, "digadang-gadang", disayang-sayang malahan semelekete. Apa mau dikata, Tuhan tidak memakasa. Hidup adalah pilihan.

Undangan diteruskan kepada siapa saja yang ditemui. Apa pun status sosialnya. Bahkan tidak peduli perilaku dan kejahatannya. Semuanya diberi kesempatan yang sama. Terhadap mereka Tuhan hanya menghendaki perubahan.

Hidup yang salah diperbaiki dengan bertobat. Datang kepada Tuhan dengan kesadaran diri dilayakkan, diperkenankan. Maka jangan sembrono dan seenaknya saja. Namun sayangnya, masih saja ada yang tetap dengan sikapnya, tidak berubah sehingga disebutkan tidak berpakaian pesta. Tidak ada usaha, tidak ada pembaharuan diri. Tuhan yang berbelas kasih itu pun tidak berkenan terhadap orang yang bersikap demikian.

Marilah kita menjadikan Kerajaan Allah sangat berharga bagi hidup kita. Begitu berharganya sehingga undangan Tuhan harus kita tanggapi dengan segenap hati. Kita bangun hidup baik, rukun terhadap sesama. Kita tingkatkan hidup rohani sehingga menjadikan Tuhan sebagai penerang hidup.

Sadari sungguh bahwa Kerajaan Allah itu diberikan hanya kepada orang yang mau menanggapi belas kasih Tuhan. Itu terwujud dalam sikap kita. Amin.

(A. Rianto)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi