Yang Punya Lebih Kok Ditambah, Yang Sedikit Kok Malah Diambil

  7 Jul 2011, 19:16

PengantarKetika kecil dulu saya heran, mengapa di kelas yang terdiri dari 40 anak hasil nilai kami berbeda-beda; ada yang nilainya baik, sedang, kurang dan sangat kurang. Padahal kami dididik oleh guru yang sama, buku pedoman sama, jumlah jam pelajaran sama, daftar presensi sama. Kadang pengalaman ini juga terjadi: Si A dari keluarga kaya, anaknya ganteng / cantik, baik hati, jujur pintar matematika, Inggris, IPA, IPS, disayangi guru, sering dapat hadiah ehhh... masih dapat beasiswa lagi. Sementara si B dari keluarga sederhana, wajahnya juga tidak menarik, sering mencuri, tidak jujur, nakal, malas, nilainya juga jelek, sering tinggal kelas, suka bikin onar dan sebagainya. Alhasil bakat-bakatnya pun bukannya berkembang malahan menurun. Ternyata semua dipengaruhi aneka faktor misalnya; genetik, suasana kondusif rumah, pendampingan orang tua; ketekunan anak, motivasi anak dan sebagainya.

Hari ini Yesus menggambarkan hal yang senada. Benih Kerajaan Allah yang ditaburkan Tuhan dalam hati manusia ternyata juga mengalami suasana yang berbeda-beda. Ada yang tidak sempat tumbuh, atau tumbuh sebentar atau tumbuh lalu terjepit semak dan mati dan ada yang tumbuh dan berbuah berlimpah-limpah. Kita bisa saja mendengar sabda Tuhan; tetapi apakah yang didengarkan memiliki dampak bagi hidup kita? Semakin hati manusia siap menerima Sabda, semakin sabda itu tumbuh dan berkembang dan mempengaruhi seluruh hidup kita. Sebaliknya semakin gersang hati kita, maka sabda itu juga tidak akan berkembang bahkan mati dan lenyap. Semua bergantung pada kualitas kita mendengarkan, mencerna, menghayatinya dalam hidup.

SIAPKAN LADANG HATI: Tentunya kita ingin Sabda Tuhan yang kita dengarkan berkembang dan menghasilkan buah berlimpah. Mari kita renungkan Sabda Yesus hari ini: "karena barangsiapa mempunyai akan diberi lagi sampai ia berkeimpahan; tetapi barangsiapa tidak mempunyai apa pun yang ada padanya akan diambil juga." Firman ini sepertinya tidak adil, tetapi inilah fakta kehidupan. Orang yang mempunyai niat, kehendak, motivasi, komitment dan ketekunan dan kesetiaan membaca, merenungkan, menghayati Firman Tuhan juga semakin diperkaya oleh Sabda itu. Ia juga akan mendapatkan aneka macam pencerahan akan rahasia Kitab Suci. Dampaknya bisa mengubah hidup kita menjadi semakin baik, bijaksana, arif, dan dipermudah dalam berelasi, bersosialisasi, memahami orang lain, memaafkan, disukai banyak orang, tenang, berkembang perusahaannya dsb. Sebaliknya keengganan, kemalasan memperdalam dan menyiapkan diri untuk merenungkan firman, tidak akan memberikan perubahan dalam hidupnya. Bahkan apa yang baik yang pernah dimiliki menjadi hilang dari dirinya. Bisa jadi orang lalu marah, menyalahkan Tuhan; atau minder, sulit memaafkan, mudah dendam dan menyakiti. Akibat lain bisa saja terjadi misalnya: teman bisnis membatalkan kesepakatan, orang tidak jadi memilih produk kita, dipecat, disingkiri teman dan lain sebagainya.

Kita bisa mengalami keadaan apapun, tetapi satu hal yang tidak boleh hilang dari kita adalah semangat untuk terus menerus mengembangkan rahmat Tuhan yang telah diberikan kepada kita.

(Romo Heri O.Carm)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi