Lorong Sempit ke Kerajaan Allah

 Judith Widjaya  |     18 Sep 2016, 11:10

Pertobatan adalah ziarah memenuhi panggilan Tuhan. Bertobat berarti berbalik dari pikiran, perkataan, sikap, dan perbuatan yang buruk. Kadang, manusia cenderung menutup diri dan bersikap egoisme. Kadang tindakannya dapat mengarah kepada penghancuran diri sendiri maupun orang lain.

Lorong Sempit ke Kerajaan Allah

Bagaimana mengalami perjumpaan dengan Allah? Kerapkali kita tidak peka akan kehadiran Tuhan, menganggap bahwa pengalaman akan kehadiran Tuhan terjadi karena sesuatu hal, seperti mukjizat misalnya, atau kesuksesan. Nyatanya bukan demikian. Musa berjumpa dengan Allah ketika ia merasa kecewa. Elia berjumpa dengan Allah karena frustasi.

Dalam Tahun Suci Luar Biasa Kerahiman Allah ini, kita diajak untuk berbalik dan bertobat, mohon belas kasih Allah, supaya kita memasuki habitus baru. Pertobatan terus-menerus memampukan kita untuk menerima rahmat dan kasih Allah tak berkesudahan. Pertobatan inilah yang akan membawa rahmat baru dalam pertumbuhan hidup rohani dan keselamatan dalam hidup. Mengubah diri dari lahan gersang menjadi lahan subur.

Pertobatan dan belas kasih Allah membuktikan bahwa cinta kepada Allah maka cinta pada sesama juga. Bukan hanya sikap batin dan tutur kata saja, tapi mewujudnyatakan terhadap sesama. Pertobatan sangat dinantikan oleh Allah. Orang yang bertobat akan digendong oleh Allah, yaitu kita tidak sendirian dan berjalan dengan kekuatan sendiri.

Mampukah kita menerima kehadiran Allah dan tidak dibutakan oleh keadaan sekitar?

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi