Hukum Rimba - Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi

  18 Feb 2011, 16:26

Injil hari ini - itu bagian dari Kotbah di Bukit sebagai UU Kerajaan Surga yang menuntut sikap radikal, tegas, ya atau tidak pada kita semua.

Hukum Rimba - Mata Ganti Mata Dan Gigi Ganti Gigi

Sikap Yesus terhadap hukum Taurat tetap hormat. Ia sering mengutip Perjanjian Lama dengan ungkapan: "Kamu telah mendengar Firman," misalnya ay 38 "Mata ganti mata dan gigi ganti gigi..." yang bersumber pada Kel 21: 24; Im 24: 20 dan Ul 19: 21). Memang dibenarkan pada waktu itu. Hukuman harus setimpal dengan kesalahannya. Tetapi dalam praktik sering melampaui batas atau di luar batas. Balas dendam menjadi ukuran keadilan. Balas dendam sudah menjadi kebiasaan pada waktu itu.

Tetapi bagaimana sikap Yesus atas kebiasaan balas dendam. Setelah mengutip bagian dari Perjanjian Lama, Ia berkata dengan tegas "Tetapi Aku berkata kepadamu (ay 39). Inilah yang diucapkan penuh wibawa sebagai Mesias, Putera Allah. Inilah Sabda yang menggenapi Taurat Musa. Di mana letak barunya? Intinya: Yesus menolak balas dendam. Kekerasan tidak boleh lagi dibalas dengan kekerasan. Tindakan kekerasan apapun terhadap kita, murid Yesus, harusalah dibalas dengan kebaikan. Janganlah ragu-ragu untuk berbuat baik kepada orang yang yang melakukan kekerasan terhadap kita, termasuk harta milik. Tentu hal ini mungkin bertentangan dengan keinginan dan naluri kita.

Tuhan menggunakan ungkapan gaya bahasa yang sungguh khas Yesus dan paradoksal bagi telinga dunia. Misalnya "siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga pipi kirimu" (ay 39). Kalau begitu kita diinjek-injek diam saja? Tambah enak. Tuhan Yesus juga protes mengapa Dia ditampar. Ia minta ditunjukkan apa salah-Nya?

Kita ditantang oleh Tuhan Yesus, sekali lagi untuk tidak membalas dendam. Dasarnya adalah cintakasih. Ia sendiri memberi contoh, ketika tergantung di kayu salib. Seperti Dia sendiri mendoakan para pembunuhnya, demikian pula kita hendaknya mendoakan yang mempersulit kita dalam banyak hal.

Kita sudah mengetahui ajakan untuk tidak membalas dendam. Bagaimana pengalaman berlalu lintas? Atau kalau oramg tidak mau antre, main serobot saja? Hati panas, bukan? Dan tergoda melakukan hal yang sama, alias balas dendam?

Injil hari ini menyadarkan kita akan HUKUM KASIH yang tidak membalas dendam. Cinta kasihlah yang seharusnya menjadi ciri dari anak-anak Allah (ay 45). Camkan nasehat Santo Yohanes Krisostomus: "Kamu tidak dapat menamakan Bapamu itu Allah dari segala yang baik, kalau kamu mempunyai hati yang tidak manusiawi dan kejam. Karena dalam hal itu kamu tidak lagi memiliki tanda kebaikan dari Bapa surgawi di dalam kamu". Jika balas dendam bukanlah ciri Allah, Bapa kita. Demikian juga sikap balas dendam bukan ciri bahwa kita adalah anak-anak Allah. Amin.

(Romo Poespo O.Carm)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi