Raja Hadir Dalam Diri Orang Lemah

  24 Nov 2011, 16:15

Kerajaan Antah berantah memiliki seorang Raja yang sangat kejam dan melakukan apa saja demi keinginnya. Maka tidak heran jika rakyatnya sangat takut kepadanya. Suatu hari raja sakit keras. Tabib Kerajaan diminta mengumpulkan rakyatnya dan mengumumkan bahwa Raja sakit parah dan membutuhkan donor ginjal dan hati. Raja yang sedang sakit itu kemudian berdiri di hadapan rakyatnya dan menanyakan apakah mereka mencintai rajanya dan mau berkorban demi sang raja? Semua orang berteriak, ya kami sangat mencintai Paduka raja dan mau berkorban apa saja asalkan sang raja sembuh. Bahkan andai harus menyerahkan nyawa pun kami akan merelakannya.

Raja Hadir Dalam Diri Orang Lemah

Kemudian Raja mengambil dua kapas lalu mengatakan, "siapa saja yang di atas kepalanya kejatuhan kapas ini harus menyumbangkan ginjal dan hatinya. Dan mereka tetap komit untuk berkorban demi sang raja. Dua kapas itu segera dijatuhkan dan segera terbang diterpa angin menuju kerumunan rakyat.

Yang menarik adalah ketika dua kapas itu akan jatuh di atas kepala rakyatnya mereka meniup-niup kapas itu sehingga tidak jatuh pada diri mereka dan akhirnya terbang lagi, demikian seterusnya hingga kapas itu tidak pernah hinggap di kepala seorangpun. Ternyata cinta rakyatnya hanya pura-pura. Dan karena kapas tidak pernah jatuh di atas kepala siapapun akhirnya Raja memaksa dua orang menjadi donator ginjal dan hatinya untuk menyelamatkan hidup raja.

Raja semesta Alam yang mengorbankan hidup-Nya demi "rakyat-Nya"Yesus digelari Raja semesta alam dan dalam bacaan Injil Dia duduk di atas tahkta kemuliaan dengan segala kemegahan-Nya bersama orang-orang pilihan-Nya. Karakter raja dalam diri Yesus sangat berbeda dengan raja Antahberantah atau raja dunia lainnya - yang mengorbankan apa saja dan siapa demi keinginannya - Yesus justru mengorbankan diri dan hidup-Nya demi kehidupan dan kemuliaan umat atau rakyat-Nya.

Karakteristik inilah yang diharapkan oleh Yesus juga menghidupi umat atau pengikut-Nya. Kalau cinta rakyat Antah Brantah pura-pura, tidaklah demikian seharusnya cinta para pengikut Yesus. Mengapa? Karena sang raja telah mengorbankan segalanya untuk kehidupan kita pengikut-Nya. Maka sebagai ungkapan syukur kita patut mencintai sang raja dengan tulus dan bukan dengan kasih pura-pura.

Raja hadir dalam diri orang lemahAdakarakteristik raja dalam diri Yesus yang lebih mengagumkan lagi. Sebagai raja Yesus hadir dalam diri orang-orang yang lemah yakni dalam diri mereka yang lapar, haus, asing, telanjang dan sakit. Karakteristik ini membawa konsekuensi bagi kita semua. Karena Yesus hadir dalam diri mereka yang lemah, tersingkir dan asing maka perlakuan baik atau pela-yanan kita terhadap mereka ini berarti kita lakukan bagi Kristus. Dengan hadir dalam diri orang yang lemah maka kesempatan kita melayani Sang Raja menjadi terbuka luas. Kita bisa melakukan pelayanan itu sepanjang hidup kita dan dimanapun. Dan upah dari tindakan ini adalah kita diperkenankan hidup dan berada dalam kemuliaan sang raja.

Sebaliknya ketidak pedulian kita terhadap mereka yang lemah berarti juga ungkapan ketidakpedulian kita terhadap Yesus sendiri. Akibat dan upah dari ketidak pedulian ini adalah kita tidak berhak berada dalam kemuliaan sang raja.

(Romo Heri O.Carm)

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi