Berubah dan Perubahan

 Ign Sunito  |     21 May 2015, 14:02

RENUNGAN (WM 24 MEI 2015)

BERUBAH DAN PERUBAHAN

Paus Fransiscus memberikan kejutan lagi ketika secara resmi Vatikan mengakui adanya Negara Palestina dan Paus memberikan dukungan atas usaha Negara itu untuk memperoleh kemerdekaan. Memang, Gereja Katolik periode Kepausan Paus yang mendapat predikat Man of The Year oleh Majalah Time ini terus membuka " jendela-jendela" Vatikan lebar-lebar. Malah lebih lebar ketika Konsili Vatikan II hasilnya juga sudah membukanya. Lihat saja pada awal periode Kepausannya, ia mendobrak tradisi ketika Hari Raya Paskah mencuci kaki seorang narapidana perempuan. Disusul langkah-langkah menertibkan internal parokial yang mengejutkan banyak pihak terutama masalah keuangan. Dan menganjurkan hirarki Vatikan untuk lebih " mencium" bau aroma diluar Gereja dari pada berkutat soal administrasi dan tatanan birokrasi Gereja.

Pidatonya tentang keluarga yang harus bijaksana menghormati kehidupan, dengan mendidik dan memelihara anak secara baik terutama penekanan kesejahteraannya dari pada menciptakan keluarga tetapi semua anak-anak terlantar.Banyak menimbulkan polemik. Juga secara berani Paus mengakui adanya genocida bangsa Armenia ketika Perang Dunia I oleh Turki menimbulkan berang Negara itu. Juga terhadap ISIS Paus menganjurkan tindakan militer. Pendek kata, apa yang seharusnya diperbuat atau memerlukan perubahan, Paus Fransiskus secara berani mengeluarkan pendapatnya.

Semangat Paus Fransiscus itu bisa tercermin dari bacaan Injil Minggu ini (Yohanes 15: 26-27; 16: 12-15)........apabila Ia datang yaitu Roh Kebenaran. Ia akan memimpin kamu kedalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan bekata-kata dari diriNya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya...... Dalam berbicara soal berubah dan perubahan tidak hanya untuk mereka yang kebetulan menjadi pemimpin saja.Ini berlaku untuk semua pihak, juga untuk diri sendiri dari masing-masing kita. Pertama-tama berubah harus dimulai dari diri sendiri sebelum mengharapkan orang lain berubah. Pada prinsipnya manusia tidak berubah karena resistensi berubah hampir selalu lebih besar dari pada energi untuk terus menerus mendorong perubahan.

Satu-satunya cara efektif adalah memandang perubahan sebagai bagian dari proses tumbuh kembang, dan yang paling hakiki hanya terjadi saat harus melalui kesulitan, kesusahan, dan tantangan. Berubah memang hal tidak mudah, jika mudah atau tidak memerlukan energi besar semua orang bisa cepat kaya, semua murid bisa menjadi jenius memperoleh gelar doktor, atau seorang atlet langsung bisa jadi juara. Berubah dan perubahan itu sebuah proses tumbuh kembang berkelanjutan untuk memenuhi misi hidup. Modalnya adalah memiliki kepedulian. Bahan bakunya adalah kombinasi antara keberanian dan kesabaran disertai kegigihan.

Paroki MBK termasuk paroki yang kehidupannya dinamis. Banyak memelopori kemajuan yang belum dikerjakan atau dimunculkan oleh paroki lain. Terutama penulis mengucapkan selamat kepada tenaga-tenaga muda Komsos MBK yang meraih penghargaan sebagai Komsos Terbaik dilingkungan KAJ. Semua itu karena komponennya peduli untuk berubah dan pro perubahan. Ini hanya salah satu contoh saja.

Lihat Juga:

Renungan (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi