Serasa Misa di Beijing

 Rob. Purnomo  |     4 Feb 2017, 14:57

Sudah menjadi acara tahunan Paroki Tomang-Gereja MBK menyelenggarkan Misa Syukur dalam rangka Tahun Baru Imlek, Sabtu (27/1/2017). Seperti diuraikan di Warta Minggu Edisi 04, Tahun ke-43, berbeda dengan misa bernuansa Imlek yang diselenggarakan tahun sebelumnya, misa syukur kali ini merupakan misa inkulturasi.

Misa ini memadukan unsur budaya perayaan tahun baru yang memperkuat dan meneguhkan nilai-nilai dalam perayaan Ekaristi. Kemeriahan misa terasa dari hiasan dan baju merah yang dipakai umat. Tidak sedikit yang memakai baju bermotif oriental. Tak heran di awal kotbahnya, Romo Ignatius Budiono O. Carm, Provinsial Ordo Kamel Indonesia mengatakan, "Rasanya tidak seperti di Jakarta, tetapi serasa di Beijing."

Misa konselebrasi sebelas romo terdiri dari para romo paroki, romo-romo Wisma Karmel, dan romo Ordo Karmel. Dengan memadukan tradisi Cina dan ajaran Injil, Romo Budiono memberikan paparan mendalam pemahaman tentang keluhuran nilai-nilai budaya Tionghoa.

"Karena waktu terus berjalan, kita semua harus ikut berjalan dan berkarya membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Untuk sebuah karya besar diperlukan waktu dan kerja keras. Imlek tahun sama dengan hari-hari lain, semua berulang. Yang memberi warna beda adalah kita, yaitu dengan melakukan perbuatan dua kasih seperti yang diajarkan oleh Yesus. Bila tiap hari kita berbuat baik, maka dunia akan menjadi lebih baik," paparnya.

Menjelang akhir misa, selebran utama Romo Jaya memberkati jeruk-jeruk yang akan dibagikan ke umat sebagai tanda agar tahun yang menurut budaya Tionghoa disebut Tahun Ayam Api membawa kebahagiaan.

Usai misa, umat beramah tamah di selasar gereja sambil menikmati kue yang disediakan panitia. Sebagian memanfaatkan photobooth berdekorasi oriental untuk berfoto bersama keluarga, kenalan, atau juga berswafoto diiringi lantunan lagu-lagu tradisionil Mandarin oleh Romo Jaya.

Lihat Juga:

• Warta Minggu Digital (PDF)

Seputar MBK (WM) Lainnya...