Memaknai Kebangkitan Yesus

  6 May 2011, 11:16

Sebanyak 240 warga Wilayah VII yang terdiri atas lingkungan MBR1 - MBR 9, pada hari Jumat (29/4) mengadakan Misa Paskah di gedung GKI Kepa Duri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada 3 lingkungan yang ditugaskan sebagai Panitia Paskah. Maka pada tahun ini giliran MBR 4 bertugas sebagai seksi liturgi, MBR 5 sebagai seksi konsumsi dan MBR 6 sebagai seksi tatib. Perayaan Paskah berlangsung tertib dan meriah dengan diiringi oleh paduan suara yang paling dibanggakan dari Wilayah VII yakni Koor Madarosa.

Memaknai Kebangkitan Yesus

Dalam homilinya, Romo Heribertus menjelaskan arti kebangkitan. Sesudah Yesus bangkit dari antara orang mati, tiga kali Yesus menampakkan diri kepada murid-murid, tetapi masih tidak dikenali. Padahal Yesus menampakkan diri dalam keseharian mereka. Ketika murid-murid belum mengalami Yesus yang bangkit, hidup mereka terasa hampa. Hati mereka kosong sehingga jala pun ikut kosong ketika ditebarkan untuk menangkap ikan. Itulah yang dialami oleh murid-murid karena mereka tidak memaknai kebangkitan Yesus.

Romo Heri menghubungkan kisah Injil dengan pengalaman perasaan kosong manusia zaman sekarang. Banyak orang hidup dari hari ke hari, seolah-olah ha-nya melewati hidup begitu-begitu saja. Perputaran kehidupan yang biasa-biasa ini membuat hidup terasa hampa dan dipenuhi dengan kekecewaan. Mereka terjebak dalam rutinitas hidup sehingga tidak menyadari Yesus yang hadir dalam diri mereka maupun melalui orang-orang di sekitarnya. Padahal ketika Yesus hadir dan menyapa mereka, terjadi perubahan dalam hidup mereka. Maka jala mereka pun penuh ikan-ikan besar, 153 ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak (Yoh 21: 11).

Kebangkitan Yesus hendaklah dimaknai Yesus selalu hadir dalam diri setiap manusia dan mengalir di seluruh nafas kehidupan kita. Perayaan Ekaristi sangat membantu kita menyadari kehadiran Yesus. Dan paskah harus mengubah orang untuk sungguh-sungguh akrab dengan Tuhan. Di mana pun kita berada dan berkarya, harus memaknai dan mengalami kehadiran Yesus. Ketika orang mengenali Yesus, mereka dapat mengalami Yesus yang hadir. Sebagai contoh ketika anak-anak ingin menyontek pada saat ujian, lalu mengenali kehadiran Yesus, maka akan muncul kejujuran dalam hatinya dan tentunya tidak akan menyontek. Maka dengan menyadari kehadiran Yesus di dalam setiap rutinitas yang kita jalani, sebenarnya terdapat kesempatan indah untuk berbuat sesuatu yang lebih baik dan berguna.

Di akhir acara ini, Djoni sebagai Ketua Wilayah VII, mengharapkan seluruh umat dan pengurus lingkungan untuk saling membangun kebersamaan serta berperan aktif dalam pelayanan di lingkungan. Kemudian Widodo selaku Dirigen Koor Madarosa mengajak umat untuk berpartisipasi dalam koor, terutama kaum muda. Koor Madarosa yang terbentuk sejak tahun 1985 ini semakin lama, semakin berkurang anggotanya, bahkan saat ini beberapa anggota dari wilayah lain yang turut membantu. Untuk itu marilah kita menginvestasikan waktu dan tenaga untuk memberikan pelayanan, baik di koor maupun di lingkungan sekitar kita. Kehidupan ini pun semakin memiliki arti yang baru, ketika setiap orang mau menginvestasikan waktu dan tenaganya untuk menaburkan kasih Tuhan kepada sesama.

Dan Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya.

(Joni-Lingkungan: MBR-4 / Wil VII)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi