Adakah Kehidupan Setelah Kematian?

 Natasha  |     11 Feb 2017, 13:54

"Romo, percaya nggak sama kehidupan setelah kematian?" Pertanyaan pamungkas itu membuka perbincangan hangat dalam Kunjungan Pastoral (Kupas) MBR 2, Wilayah VII, Kamis (2/2/2017) di rumah salah satu warga, yaitu pasutri Sylvi dan Surya. Romo Alfons selaku Romo Pendamping Wilayah 7 pun memulai acara dengan misa sederhana.

Adakah Kehidupan Setelah Kematian?

Sesi tanya jawab dimulai setelah misa selesai, sambil hadirin bersantap bersama. Saat misa, bacaan utama mengangkat tema Yesus sebagai sumber keselamatan dunia. Pada sesi tanya jawab, tema seputar upacara kematian dan kehidupan sesudahnya menjadi topik yang hangat.

Romo mengingatkan warga tentang hal yang menjadi pembeda antara umat Katolik dan umat lainnya. Membicarakan kehidupan setelah kematian tak jauh dari perbincangan mengenai reinkarnasi. Katolik percaya akan kehidupan setelah kematian, tapi tidak dengan reinkarnasi. Bangkitnya kembali umat manusia akan terjadi saat kita semua tiba di penghakiman terakhir.

Katolik percaya akan (tahap) kematian dan kehidupan yang menanti sesudahnya. Bahkan setelah kematian pun, kita tidak serta-merta memutuskan hubungan dengan mereka yang sudah mendahului. "Kita terus mendoakan mereka terutama yang masih berada di api pencucian. Itulah sebabnya setiap tahun diadakan misa arwah," tutur romo.

Begitu pula alasan mengapa gereja memiliki sakramen tobat. Sakraman itu bukan hanya sekedar sarana pengakuan, namun juga sarana mempersiapkan diri apabila tiba saatnya bagi kita untuk menghadap Sang Khalik.

Sudah sepatutnya kita umat katolik menggunakan kesempatan untuk mengaku dosa dengan baik. Sakramen tobat adalah kesempatan kita untuk tak hanya menjadi individu yang lebih baik namun juga agar selamat dari api pencucian.

Kenyataan bahwa apa yang kita perbuat ini akan sangat mempengaruhi diri kita dan hidup setelahnya adalah sebuah konsep yang patut kita ketahui. Pada hakekatnya, terdapat tiga unsur gereja yang walaupun berbeda wujudnya, tetap merupakan satu kesatuan yang berkesinambungan. Ketiganya adalah mereka yang sudah berada di surga, yang berziarah (diri kita saat ini), dan yang masih berada di api pencucian. Inilah bentuk persekutuan umat Allah.

Acara selesai dan ditutup dengan doa dari Romo. Sebuah perbincangan menarik dan penuh makna. Semoga Romo pun diberkati dengan sharing maupun cerita yang penuh kejutan.

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi