Emmaus Journey Mengubah Hidupku

  17 Jul 2016, 07:07

Biasanya orang kalau ikut sesuatu yang 'berbau' kitab suci sudah malas duluan, ada saja berbagai alasan, apalagi kalau ada orang promosi tentang kitab suci sambil membagikan flyer. Di Paroki Tomang-MBK pun ada fasilitas tersebut, yaitu Spiritualitas Emmaus Journey (EJ). Tadinya kami OMK Wilayah 5 mau membentuk satu kelompok. Tapi karena hanya empat orang saja yang bisa, akhirnya kami bergabung dengan kelompok MBR di hari Jumat.

Emmaus Journey Mengubah Hidupku

Di EJ ditekankan belajar untuk sharing, bukan menafsirkan ayat per ayat. Hal ini yang umat masih salah duga dan salah tangkap. Dengan pengalaman pribadi, apa yang sedang kita alami, kita belajar untuk merefleksikan hidup sehari-hari dan berlatih bagaimana pola hidup rohani kita berubah. Walaupun ada fasilitator yang memfasilitasi setiap kelompok, tapi fasilitator fungsinya sebagai mediator, penyemangat, pendamping bagi kita.

Selama ini saya menikmati proses demi proses dalam mengikuti EJ, walaupun ada beberapa hal yang berat, seperti komitmen waktu misalnya, komitmen membaca kitab suci dan merefleksikannya. Bagi saya sendiri, membaca kitab suci itu penting, sehingga orang akan semakin tahu dan paham. Buahnya yang saya dapatkan, pentingnya suatu komunitas itu saling mendukung dan menyemangati. Saya semakin terpacu untuk melakukan apa yang Tuhan kehendaki.

Kalau dulu saya cuma berpikir oh Tuhan mau begini, ya sudah. Sekarang pandangan saya beda, saya jadi lebih peka dan Tuhan ternyata memang bekerja dalam hidup saya. Banyak sekali sharing yang mengena dalam hidup saya, dan saya harus berusaha untuk berubah, baik tutur kata, pola hidup, pandangan, perilaku.

Bagusnya di EJ, kita belajar disiplin, walaupun awalnya berat tapi setelah dijalani menjadi kebiasaan. Kebiasaan inilah yang jika tidak dilakukan terasa ada yang kurang. Contohnya, saya harus punya waktu khusus membaca kitab suci.

Ikut EJ tidak rugi kok, malah banyak untungnya. Waktunya fleksibel, semakin banyak tahu tentang firman Tuhan, dan tidak boleh malas. Kalau sudah malas jadi susah ya, karena tidak ada kemauan atau usaha. Apalagi kita sudah difasilitasi seperti ini, kenapa kita tidak ikut merenungkan firman Tuhan. Sayang kan, pengikut Kristus tapi tidak menjadi pelaku firman.

(Febrianus Lazuardi)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi