"Nanti Cari Imam Ke Mana, Ke-108 Kah?"

  26 Aug 2010, 14:47

Misa Kudus, Minggu (7/3/10), Pkl. 11.00 berbeda dengan misa kudus biasanya. Dipimpin tidak hanya oleh satu, dua, atau tiga romo melainkan enam romo. Keenam romo ini semuanya berasal dari Dekenat Barat II dan mereka antara lain Romo Poespo O.Carm (MBK), Romo Romanus Harjito O.Carm (Wisma Karmel Tosiga), Romo Sumaryanto O.Carm (MKK), Romo Jeffry MSC (Kedoya), Romo Didit Pr (Kosambi), Romo Widi OMI (Cengkareng).

"Nanti Cari Imam Ke Mana, Ke-108 Kah?"

Pada bagian homili, Romo Romanus Harjito O.Carm menjelaskan makna misa konselebrasi. Misa konselebrasi ini merupakan safari ekaristi atau dimaksudkan untuk merayakan dan memperingati tahun imam, dari 19 Juni 2009 sampai dengan 19 Juni 2010. Safari imam dalam ekaristi ini, selain dimaksudkan untuk para imam mengucapkan terimakasih atas perhatian, dukungan, dan doa-doa umat yang ditujukan kepada para imam, juga "kami para imam ingin menunjukkan kepada umat bahwa betapa pentingnya peran imam dalam kehidupan Kristiani dan gereja". Sehingga dukungan dan peran umat saat ini masih dan akan terus dibutuhkan di masa-masa mendatang.

Misa konselebrasi ini sebenarnya juga memiliki pesan implisit kepada umat MBK yang hadir. Romo Romanus menjelaskan pesan itu, yaitu harapan agar safari ekaristi ini sekaligus menjadi media promosi panggilan imam. Mengingat kecenderungan semakin menurunnya panggilan akan imam diseluruh keuskupan. "Kalau kehadiran imam dan peran imam itu sangat penting dalam gereja maka panggilan imam harus tetap tumbuh," ucap Romo Romanus.

Lebih lanjut romo Romanus memaparkan, kecenderungan menurunnya panggilan imam ini bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: Pertama, adanya program Keluarga Berencana (KB) yang membatasi setiap pasutri memiliki anak maksimum dua; Kedua panggilan imamat tidak menarik lagi untuk orang-orang muda."Bila kita perhatikan dengan seksama, tidak ada promosi panggilan yang gencar seperti promosi produk-produk di tv. Namun namanya imam tidak bisa diporomsikan seperti barang, itu manusia, dan bukan panggilan seperti pejabat yang bisa dipromosikan dengan berkampanye. Ini adalah wilayah rohani, rahmat, bagaima-napun juga kita harus tunduk pada kehendak Allah,"kata Romo Romanus.

Bagaimanpun juga promosi panggilan menjadi imam tetap harus dilakukan. Romo Romanus berharap para orangtua memberikan perhatikan kepada pendidikan buah hatinya, bukan hanya mendidik anak-anak supaya sukses dibidang materi tetapi juga sukses dibidang rohani."Apakah mereka juga mendidik dan mengarahkan anaknya untuk menjadi seorang imam, biarawan dan biarawati?"

Bayangkanlah, suatu saat nanti tidak ada imam yang memberikan sakramen baptis, sakramen perminyakan, sakramen perkawinan, sakramen tobat. Apa yang akan kita lakukan? Akan cari kemana lagi? Atau telpon 108 kah? Jika kita membutuhkan imam, maka kita juga harus mulai peduli, dan memikirkan regenerasi serta pertumbuhan panggilan menjadi imam. Jangan sampai kita semua hanya menerima rahmatnya saja, tapi kita tidak pernah peduli dan memikirkan bagaimana regenerasi para imam.

(Aan, Lingk. Antonius Padua)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi