APP 2011 Di Ratu Damai 7 / Wilayah VI

  26 Mar 2011, 14:19

Jumat (11/3), Lingkungan Ratu Damai 7 memulai Pendalaman Kitab Suci Minggu I yang dibimbing oleh Bernardus, pemandu KKS MBK, di rumah Bambang dan Retno Sampurno di Jl. Duri Kencana.

APP 2011 Di Ratu Damai 7 / Wilayah VI

Tuhan banyak memberiPemandu memberi ilusrasi tentang kemurahan Tuhan sebagai berikut:"Ada anak yang merengek minta dibelikan bolpen bermerek. Sorenya sang ayah lupa sehingga anaknya ngambek dan paginya minggat dari rumah. Setelah siang hari, panas terik, perut keroncongan dan mulut haus, anak itu berteduh di depan warung bakso. Melihat anak yang berdiri pucat karena tidak makan, tukang bakso menawarkan semangkuk bakso. Sambil menikmati makanan yang diberikan oleh orang yang tidak ia kenal, tukang bakso bertanya ada apa dengan dia. Anak itu mengisahkan apa saja yang baru terjadi antara dia dan ayahnya. Ambillah secarik kertas, bagi dua dan isilah daftar kebaikan dan kekurangan orang tuamu! Nasihat tukang bakso. Sampai di rumah, dia mulai mengisi daftar kebaikan orangtuanya seperti membangunkannya dari tidur pagi-pagi, sediakan sarapan dan antar sekolah dan macam-macam. Tapi di daftar kekurangan, ia hanya bisa menulis: "Lupa belikan bolpen dan tidak bisa meneruskan lagi." Ternyata orangtuanya punya kebaikan lebih banyak. Begitu juga dengan kemurahan Tuhan.

Kesaksian umatSeorang ibu yang punya suami yang telah pensiun, terkena penyakit kanker. Mereka butuh banyak uang untuk mengobatinya. Tapi selama ini, mereka sekeluarga telah melihat banyak mukjijat tanda ke-murahan Tuhan dan dukunga doa umat lingkungan. Biaya pengobatan bisa terakomodasi. Dengan doa sujud, bahkan ada orang yang sudah lama tak bertemu, tergerak mem-beri santunan dana dan beri pertolongan.

Ada ibu yang bersyukur karena telah mendapat suami yang telah mengantarnya ke jalan yang benar yaitu jadi pengikut Yesus. Dari segala pertimbangan antara yang baik dan buruk, ternyata baginya suaminya adalah pilihan yang baik. Dia tidak bisa "berbagi" kan suaminya kepada orang lain. Dan suaminya juga yang berat badannya naik 10 kilo, tidak bisa menambah berat badannya.

PersepuluhanPersepuluhan dilakukan oleh orang-orang Yahudi sebagai buah sulung tanah yang digarapnya. Semula tanah itu milik suku bangsa asing yang telah mereka usir, bunuh dan rampas tanahnya. Supaya tanah itu disucikan, mereka beri persepuluhan. Begitu juga dengan nenek moyang mereka Abraham. Dari perjalanan Ur Kasdim sampai tanah Kanaan, dia juga telah merampas tanah. Tanah itu disucikan dengan membayar persepuluhan.

Mengapa orang Katolik tidak membayar persepuluhan? Tengoklah hidup jemaat Kristen perdana yang menjual segala miliknya jadi kepunyaan bersama. Jika hal itu berlangsung terus, tidak ada yang mau jadi ketua wilayah dan lingkungan. Santo Paulus di Korintus mengajar, agar orang memberi dengan suka rela dan tak bersungut-sungut.

(Tomas Samaria)

Lihat Juga:

Seputar MBK (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi