Doa Bapa Kami (5) Jadilah Kehendak-Mu

 Lamtarida Simbolon, O.Carm  |     29 Nov 2013, 17:33

"Ya Tuhan aku datang melakukan kehendak-Mu." Begitu bunyi refrein Mazmur Tanggapan, Puji Syukur no 850. Singkat tetapi sangat mendalam. Nadanya juga sangat indah. Refrein itu diambil dari Mazmur 40:8. Isi Mazmur itu tergenapi sepenuhnya dalam diri Yesus. Dialah satu-satunya yang melaksanakan kehendak Tuhan secara sempurna. Yesus, Sang Imam Agung, berkata, "Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu." (Ibr 10:9). Memang, Yesus senantiasa melakukan kehendak Bapa, melakukan apa yang berkenan kepada Bapa. (Yoh 8:29).

Di dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajari kita berdoa "Jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga." Apa yang dikehendaki Bapa? "Inilah kehendak Dia yang mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang...dan supaya setiap orang yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Yoh 6:39-40). Kehendak Allah ialah supaya tidak ada yang hilang satu pun dari kita yang percaya kepada-Nya, supaya kita beroleh hidup kekal dan bangkit pada akhir zaman. Dia menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memeroleh pengetahuan akan kebenaran. (1 Tim 2:4).

Allah menghendaki supaya kita semua tidak ada yang hilang. Kalau ada yang hilang, Dia mencarinya dengan penuh kerinduan dan kasih. Dalam Lukas 15 kita melihat dengan amat jelas bahwa Bapa itu tidak menghendaki satu pun hilang. Satu domba yang hilang dicarinya, satu dirham yang hilang dicari, dan satu anak yang hilang dan tersesat dibawanya pulang. Dan Dia amat gembira ketika yang satu itu kembali. Betapa luar biasa kehendak Allah bagi kita. Maka Yesus mengajari kita "jadilah kehendak-Mu di seluruh bumi seperti di dalam surga." Allah menghendaki seluruh bumi, seluruh umat manusia, seluruh makhluk selamat.

Santo Yohanes Krisostomus berkata bahwa kalau kita berdoa "jadilah kehendakmu di atas bumi seperti di dalam surga" berarti supaya segala kekeliruan hilang, kebenaran menjadi tampak, setiap kejahatan dibasmi, kebajikan masuk, dan dengan demikian tidak ada perbedaan lagi antara surga dan bumi. Dengan kata lain, kehendak Allah ialah supaya bumi ini menyerupai surga, bahkan menjadi surga. Akan tetapi, kita sering hilang. Kita terus-menerus jatuh ke dalam kekeliruan, kejahatan dan segala dosa. Kejahatan di bumi ini semakin canggih modusnya, semakin merajalela. Kadang kita bertanya dalam hati, kapankah kehendak Allah terjadi di bumi ini? Entahlah!

Hal konkret apa yang bisa kita lakukan? Yang harus terus-menerus kita perjuangkan ialah supaya kehendak kita semakin menyerupai kehendak Allah. Bagaimana caranya? Melalui doa!

Sesederhana itu? Itulah yang dilakukan Yesus. Dia berdoa. Apa inti doa Yesus? Supaya kehendak Bapa terjadi di. Semua doa Yesus bermuara pada terjadinya kehendak Allah. Doa yang paling eksistensial ialah saat di Taman Getsemani. Yesus berdoa, "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini daripada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." (Luk 22:42). Marilah kita selalu berdoa di dalam hati kita, "Ya Bapa, jadilah kehendak-Mu di dalam diriku, di dalam keluargaku, Gereja dan masyarakatku, jadilah kehendak-Mu di seluruh bumi seperti di dalam surga."

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi