Berdoalah Seperti Si Miskin Di Hadapan Allah

  1 Aug 2013, 09:03

Judul buku: Bapa Kami dan Corak Khas Doa KristianiPenulis: Mgr. F.X. Hadisumarta O.CarmEditor: RP Edison R.L. Tinambunan O.CarmPenerbit: OborTahun terbit: Juli 2013Tebal & ukuran buku: x + 84 halaman; 17,5 cmHarga buku: Rp20.000,-

Berdoalah Seperti Si Miskin Di Hadapan Allah

Mengapa doaku tak juga dikabulkan oleh Allah? Seperti apakah doa yang berkenan bagi-Nya? Apakah doa itu sebenarnya? Bagaimanakah cara berdoa yang baik?

Pertanyaan-pertanyaan itu barangkali pernah singgah di hati kita; menjadibagian dari peziarahan hidup dan per­tumbuhan iman kita. Jika memang benar demikian, mungkin menjadi tak mudah pula menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu.

Sebagai bentuk perhatian dan kesetiaan untuk mendampingi umat yang dikasihinya, Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm membagikan pengetahuan danpengalaman spiritualnya mengenai hidup doa dalam sebuah buku kecil ber­judul Bapa Kami dan Corak Khas Doa Kristiani.

Dalam buku ini, disampaikan bahwa doa merupakan satu unsur dalam ke-rohanian umat Allah. Doa adalah suaturelasi antara Allah dan manusia. Sayangnya, seringkali doa menjadi monolog, sehingga kurang mengena maksudnya.

Di dalam Kitab Suci, Santo Yakobus menulis agar kita menjadi pelaku fir-man, bukan hanya sebagai pendengar.Orang yang mendengar tapi tidak melaksanakan firman serupa seseorang yang memandang dirinya di dalam cer­min (bdk. Yak 1: 22). Jika doa hanya memperpanjang permohonan saja, hal itu sama seperti memperlama waktu di depan cermin; tidak mengubah keadaan. Doa seorang pemungut cukai (bdk. Luk 18: 9-14) menjadi ilustrasi, bahwa berdoa berarti melepaskan diri kita sendiri ke dalam tangan Allah; kita dipegang Allah, tak lagi terikat pada diri kita sendiri. Kita berusaha untuk melampaui diri kita sendiri.

Yesus adalah model bagi kita dalam berdoa. Kendati selalu sibuk, Yesus masih dapat mengundurkan diri ke tempat sunyi untuk berdoa. Yesus mengajarkan kepada kita untuk menghargai urutan nilai-nilai yang ditentukan oleh Allah. Lebih daripada itu, Yesus mengajarkan bahwa doa yang sejati berarti membuka hati untuk menerima rencana Allah.

Doa Bapa Kami yang diajarkan olehYesus adalah doa 'si miskin'. Si miskin itu berjuang demi iman untuk menemu­kan makna hidupnya. Hanya si miskin di hadapan Tuhan yang dapat berdoa dengan baik. Semoga doa Bapa Kami menjadi doa terakhir yang dapat kita ucapkan.

Masih banyak gagasan-gagasan bernas dan pengalaman spiritual yang menyentuh di dalam buku ini; buku kedua dari kumpulan tulisan Mgr. F.X. Hadisumarta O.Carm yang diterbitkan untuk menyambut dua momentum penting: 60 tahun hidup membiara dan 40tahun menjadi uskup. Rencananya, kumpulan tulisan tersebut akan diterbitkan menjadi 22 buku Seri Katekese Umat. Buku ini dapat ditemukan di toko buku Paroki Tomang.

(Helena D. Justicia)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi