Lapangkanlah Gapura Hatimu

 Tomas Samaria  |     4 Jan 2014, 10:17

Di tengah misa, saya sempat mendengarkan katekese satu jam Rm. Heribertus Supriyadi O.Carm mengenai tokoh-tokoh iman yang berserah total seperti Yesaya, Yohanes Pembaptis, Maria dan Yusuf.

Yesaya, nabi yang menantikan Mesias. Ia menulis: " Bahwa Tuhan sendirilah yang akan memberikan pertanda: Sesungguhnya seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan Ia akan menamakan Dia, Imanuel. "

Yohanes Pembaptis, yang menyampaikan warta pertobatan. "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis, dan Allah akan mengampuni dosamu."

Maria, mempunyai keutamaan yaitu kesanggupan untuk menerima tawaran Allah. "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakMu."

1. Kejujuran Maria yang menyatakan bahwa dirinya telah hamil. 2. Seorang yang tidak mencari pembenaran diri sendiri, walau pun awalnya tidak enak. Seperti niat Yusuf untuk meninggalkan dia dengan diam-diam. Maria mempunyai ketulusan hati. Diyakini bahwa Yesus mempunyai ketulusan hati dengan belajar dari Maria.

Yusuf, tunangan Maria. 1. Ia mempunyai kerendahan hati. Yusuf tidak mau mengedepankan emosi, mampu mengendalikan diri, tidak grasa grusu dibakar emosi. Siapa yang tidak geram karena mendengarkan bahwa tunangannya telah ternoda.? 2. Yusuf memiliki ketulusan hati, ia tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak mau menyakiti Maria, apalagi ingin mencemarkan Maria karena hamil di luar nikah. Hal itubisa mengakibatkan Maria terkena hukum rajam yaitu dilempari dengan batu sampai mati. 3.Sosok pribadi yang mau berkurban bagi orang lain. Yusuf mau meninggalkan Maria dengan diam-diam supaya aib yang menimpa Maria, ditanggung oleh Yusuf. Yusuf akan dihujat oleh public sebagai orang yang mau berbuat tapi enggan bertanggung jawab. Nama Yusuf jadi rusak. Sikap ini justru membuatYusuf lebih dekat dengan Maria dan Yesus sebagai "keluarga kudus dari Nazaret."

Rm. Heri juga sempat memperkenalkan akronim yaitu singkatan dari kata ISTERI. (I - istana, S- Suci, TE-TEmpat, R-Rahmat, I-Ilahi). Karena hanya seorang wanita mempunyai Rahim(sifat Allah yang penuh kasih dan pengampunan), sehingga seorang anak (janin) dapat hidup. Romo yang suka bernyanyi mengutip:"Kasih ibu kepada beta, hanya memberi, tak harap kembali; bagaikan sang surya menyinari dunia."

Dan saya teringat pada homili Kamis Putih beberapa tahun lalu, Romo pernah crita bahwa ada seorang wanita yang memberikannya secarik kain ketika ia baru memasuki imamatnya untk dipergunakansebagai penghangat waktu kedinginan dan hiburan jika hati sedang rindu dan galau akan kampung halaman. Ternyata wanita itu adalah ibu kandung romo Heribertus sendiri.

Dan aku teringat akan kata-kata penyair: "Seorang Ibu memuliakan Anaknya dan seorang Anak menghormati ibuNya."

Dan saya dapat berita duka isteri salah satu penulis aktif WM, Soewanto Suwandi telah meninggal dunia.

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi