Komunikasi Positif Atau Negatif?

  9 Jun 2011, 19:28

45 tahun silam Konsili Vatikan II menetapkan Dekrit Inter Mirifica atau Dekrit tentang Upaya-Upaya Komunikasi Sosial-dimana dalam artikel 18 ditetapkan agar tiap tahun dirayakan sehari untuk Komukasi Sosial dimana pada hari itu umat beriman diajak menyadari kewajiban-kewajiban mereka dibidang itu, memanjatkan doa-doa baginya, dan mengumpulkan dana untuk maksud itu.

Komunikasi Positif Atau Negatif?

Produk komunikasi sekarang membanjiri kita dengan dahsyat. Komunikasi lisan, cetak, tulis, tiap saat menerpa kita. Mempengaruhi sikap dan tindak-tanduk kita. Terutama dengan ditemukannya tehnologi digital yang mempersempit jarak dan waktu. Sehingga kejadian diseberang dunia dapat kita ketahui pada saat kejadian itu terjadi. Ini terjadi juga pada komunikasi pribadi.

Kita dapat menyaksikan dari perkawinan Agung di Inggeris, Upacara Beatifikasi Paus Johanes Paulus II, Pertandingan Manchester United lawan Barcelona, sampai bencana di desa di Papua. Juga yang paling pribadi dari kerabat yang berada di benua lain-lewat telepon genggam, komputer atau sarana-sarana komunikasi lain yang 45 tahun silam tidak pernah kita bayangkan.

Namun yang terpenting tetap isi pesannya. Yesus menugaskan kita untuk mewartakan Kasih. Apakah kita telah menggunakan segala fasilitas komunikasi sosial dalam jangkauan kita sejalan dengan perintah itu?

Dalam berkomunikasi sering kita terbawa oleh egoisme yang tanpa kita sadari ingin menonjolkan diri. Cara gampang untuk meninggikan diri adalah merendahkan sekitar kita, maka kita mudah terbawa untuk menyiarkan berita buruk-gosip. Mari kita wartakan warta kebaikan agar cerita atau berita yang kita berikan bisa menjadi teladan bagi mereka yang mendengarkannya - sudah lebih dari cukup berita-berita miring meracuni kita lewat siaran berita dari media masa yang mejangkau kita.

Socrates mengajar muridnya untuk menyaring informasi dengan 3 saringan. Yang pertama "apakah itu baik?" Bila tidak tidak baik apakah masih perlu di-wartakan? Saringan selanjutnya "apakah itu benar?" Bila tidak benar, untuk apa kita menyiarkan kebohongan? Dan ketiga apakah itu "perlu?" Apakah akibat komunikasi kita akan positif atau malah negatif?

Selain itu juga jangan sampai alat-alat komunikasi modern menjauhkan kita dari mereka yang paling dekat dengan kita - sementara kita sibuk bercengkerama dengan kerabat diseberang benua. Saat kita bertemu dengan seseorang hadirlah secara utuh! Jangan sampai kita dekat, tetapi "tidak hadir" karena konsentrasi kita lekat pada Handphone, smartphone atau BB kita.

Selamat berkomunikasi!

(Robby Purnomo)

Lihat Juga:

Serba-Serbi (WM) Lainnya...

Renungan Harian

Minggu, 3 Maret 2024

Hari Minggu Prapaskah III Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus...

Selengkapnya

Jadwal Misa Rutin

Sabtu Pukul 16:30
  Pukul 19:00
 
Minggu Pukul 06:30
  Pukul 09:00
  Pukul 11:30
  Pukul 16:30
  Pukul 19:00

Selengkapnya

Kalender Liturgi